Pernah berkunjung ke Semarang? Bila Anda pernah berkunjung ke Semarang pasti pernah merasakan segarnya Soto Semarang. Soto ini sangat sederhana dan tampaknya biasa-biasa saja, namun disajikan dengan asesories yang lengkap sehingga menjadi menggugah selera.Â
Sotonya sendiri hanya berupa semangkok nasi putih dengan soun dan suwiran daging ayam, yang diguyur dengan kuah kaldu, warnanya bening, dan ditaburi sekedri dan bawang goreng. Apa istimewanya?Â
Keistimewaan Soto Semarang justru pada asesoriesnya, ada tempe goreng,sate kerang, sate daging, sate hati ampela, sate telur puyuh, tahu bacem, tempe bacem, telur, perkedel dan aneka pilihan potongan daging sapi, paru, limpa, usus dan babat goreng yang dipotong tipis dan disiram kecap. Juga tersedia kerupuk putih dan kerupuk gendar. Disini serunya, menikmati semangkok soto segar, hangat dengan asesories yang lengkap.
Bila Anda suka pedas, dapat ditambahkan sambal. Supaya lebih segar dapat dikucuri potongan jeruk nipis.
Di kota Semarang meski banyak penjual soto, namun ada tiga penjual soto yang disebut legenda, tiap pagi yang ingin menyantap soto pasti sudah mengular, bahkan yang datang terlambat rela berdiri menunggu pelanggan terdahulu selesai menyantap sotonya. Ke tiganya adalah:
1. Soto Bokoran, dikawasan Jl. Plampitan.
2. Soto Selan, dikawasan Jl. Depok.
3. Soto pak To, dikawasan RRI Semarang Jl. Pandanaran.
Bila saya sedang berkunjung ke Senarang, pasti jam 5.00 pagi sudah dijemput teman-teman saya agar tidak kehabisan. Hanya Soto Selan yang sudah membuka cabang di Jakarta (Jl. Pintu Air), namun karena kecepatan jasa kurir di masa pandemi ini juga banyak yang menawarkan "Open PO" kuliner khas Semarang ini.
Sejarah Soto Semarang