Saya sering menerima pertanyaan dari teman, "Saya sudah taat prokes, dengan selalu di rumah saja, kenapa masih bisa terpapar Covid-19 juga?"
Mari kita selidiki dan telaah bersama, kira-kira dimana letak lubang dimana virus bisa masuk?
Melaksanakan prokes dari 3M hingga 5M itu harusnya sudah benar dan sangat membantu melindungi kita agar tidak terpapar virus, yakni Memakai masker, Mencuci Tangan, Menjaga jarak, Mengurangi aktivitas, dan Menghindari kerumunan.
Namun kita juga harus instropeksi, pernahkah kita:
1. Menerima tamu di dalam rumah
Tinggal serumah bersama keluarga kecil, tentu kita mengetahui persis kondisi kesehatan masing-masing. Nah, apakah kita mengetahui kondisi kesehatan tamu kita, entah itu teman kantor, temn komunitas, mantan teman sekolah / kuliah, sanak saudara maupun Ketua RT/RW?
Karena kita tidak mengetahui kondisi kesehatan mereka, sebaiknya hindari menerima tamu. Bila terpaksa, kita harus selalu mengenakan masker.
2. Menerima tukangÂ
Sudah menjadi kebiasaan bila terjadi kerusakan selalu memanggil jasa layanan (service), entah televisi kabel, listrik, mesin pemanas, kompor, jasa Go Clean, AC, perawatan akuarium bahkan tukang kebun. Kita tanpa nenyadari langsung memanggil mereka dan kita tidak mengetahui kondisi mereka.
Bila kita terpaksa memanggil jasa mereka, tetap kenakan masker meski di dalam rumah sendiri.
3. Menerima Sopir dan ART
Asisten Rumah Tangga, baby sitter, perawat lansia dan sopir yang tidak tinggal serumah, apalagi yang habis pulang mudik, patut diwaspadai. Bila memungkinkan hatus melalui proses karantina dan test swab PCR.
Bila tidak, Anda harus selalu melindungi diri Anda dengan masker meski di dalam rumah. Sudah banyak kasus majikan terpapar virus yang berasal dari ART, sopir, perawat lansia atau baby sitter.
4. Anggota keluarga yang keluar rumah
Tiap anggota keluarga memiliki kepentingan masing-masing, mungkin anggota keluarga lain saat keluar rumah ketemu OTG (Orang Tanpa Gejala) hingga menjadi carrier. Bisa karena WFO, belanja, bekerja sebagai nakes maupun berada di kendaraan umum.
Bagaimanapun bila anggota keluarga lain tidak jelas bertemu siapa, harus memproteksi diri dengan masker.
5. Menjadi tuan rumah arisan
Acara kumpul-kumpul dengan teman dan komunitas seperti arisan juga perlu diwaspadai selama masa pandemi. Bila perlu harus ditiadakan sementara.
6. Berolahraga di lingkungan perumahan
Berolahraga baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh, namun sebaiknya hanya bertemu dengan anggota keluarga. Bila bertemu dengan tetangga sebaiknya tetap menjaga jarak dan memakai masker. Meski saat berolahraga agak pengap bila menggunakan masker, namun demi keamanan diri sebaiknya tetap memakai masker, khususnya saat ngobrol sambil beristirahat.
7. Menerima paket
Menerima paket pesanan daring atau pesanan makanan pesan antar yang sangat sering dilakukan generasi milenial juga patut diwaspadai. Saat menerima juga sebaiknya memakai masker meski sebentar. Hal sejenis bila menerima petugas kolektor tagihan uang keamanan kompleks, pas pos maupun pengantar catering.
8. Menurunkan Masker ke dagu
Menurunkan masker ke dagu karena ingin minum atau ngemil atau merokok, juga sebaiknya dihindari. Karena dagu bisa menjadi tempat singgah virus, dan bila masker Anda kenakan lagi, kita justru menyedot virus masuk. Juga sering menaik turunkan masker jangan memegang hidung, karena tangan yang terpapar virus dapat memasukkan virus ke hidung. Sebaiknya, masker Anda lepas saat ingin melakukan kegiatan.
9. Makan / Minum bersama orang tidak serumah
Kadang kala ada tamu datang membawa makanan, lalu kita diajak makan bersama. Tentu terpaksa kita harus membuka masker. Sebaiknya pada satt membuka masker, jangan berbicara. Setelah selesai makan minum, segera kenakan masker kembali bila masih mau beramah tamah.
Demikianlah hasil pengamatan, mengapa kita yang sudah taat prokes masih bisa terpapar virus. Ingat orang-orang di sekitar kita bisa tanpa diduga menjadi carrier. Waspadalah!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI