Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memahami Pemberian MPASI

11 Juli 2021   13:16 Diperbarui: 11 Juli 2021   13:19 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MPASI (sumber: finansialku.com)

 

Apa itu MPASI? Jujur saja, saya baru pertama kali mendengar dan membaca singkatan kata ini setelah mengetahui kepanjangannya berkat bantuan paman Google, ternyata kependekan dari kata Makanan Pendamping Air Susu Ibu. Kalau istilah ini saya sih sudah tahu, hanya singkatan katanya saja yang baru tahu.

MPASI adalah makanan tambahan bagi bayi dan harus mudah disantap guna melengkapi air susu ibu. Ada kalanya air susu ibu kurang mencukupi nutrisi untuk bayi agar dapat bertumbuh dengan baik. MPASI sebaiknya  diberikan pada saat bayi sudah mencapai usia 4-6 bulan hingga mencapai usia 2 tahun.

jadi syaratnya harus lembek, tidak keras, karena bayi belum bisa mengunyah dengan dengan sempurna seperti anak di atas usia 5 tahun.

Namun perkembangan setiap bayi jelas tidak sama, jadi Ibu tidak boleh mengcopy paste dari pengalaman temannya saja. Agar pemberian MPASI tepat waktunya, perhatikan ciri-cirinya :

a. Bayi sudah dapat duduk sendiri dan menegakkan kepalanya.

b. Bayi sudah sering membuka mulut dan memasukkan sendok ke mulutnya.

c. Bayi mulai tertarik pada makanan yang disantap orang tua atau kakaknya 

d. Bayi mampu memegang makanan dan memasukkannya ke dalam mulut dengan benar, tanpa masuk ke hiding dan mata.

e. Bayi sudah sanggup menelan makanan yang masuk melalui mulutnya dan tidak memuntahkannya kembali.

Setelah Ibu menyadari ciri-ciri yang ditunjukkan bayinya, Ibu mulai mempersiapkan MPASI, yang sebaiknya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun