Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengenal Kuba yang Eksotik

26 Juni 2021   20:49 Diperbarui: 20 Juli 2021   18:28 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Havana (sumber: tribunnews.com)

Sore hari ini, Sabtu 26 Juni 2021 Koteka, komunitas traveler Kompasiana kembali menggelar Koteka Talks 41 dengan mengambil tema 'Situasi pandemi di Kuba, Bahama, Jamaika, Republik Dominika, & Republik Haiti dan Sekilas Tentang Bahama'.

Tidak tanggung-tanggung nara sumbernya adalah H.E. Nana Yuliana Ph.D, dubes LBBP KBRI Havana, Kuba, Bahama, Jamaika, Republik Dominika, & Republik Haiti dengan moderator Gaganawati Stegmann.

Nana Yuliana (dok: Koteka)
Nana Yuliana (dok: Koteka)

Nana Yuliana dan stafnya sudah tampil dalam webinar ini meski di Havana masih jam 6.00 pagi hari waktu Kuba. Nana berkarier sebagai diplomat sejak 1995 setelah lulus dari pendidikan S1 IKIP Jakarta. Gelar doktor diperolehnya dari Phillipine University. Sempat menjabat sebagai Komjen di KBRI Texas, dan sejak  23  Desember 2020 ditugaskan menjadi Duta Besar LBBP  di KBRI Havana, Kuba dan merangkap empat negara disekitarnya, yakni Haiti, Dominika, Jamaika dan Bahama yang merupakan Negara Karibia.

Pada lima negara ini jumlah penduduknya kecil, hanya sekitar 200-300 ribu paling besar Haiti sekitar 11 juta. Nana lebih banyak bercerita tentang Havana dan Kuba, karena saat ditugaskan masa pandemi sehingga belum sempat mengunjungi empat negara lainnya karena keterbatasan transportasi udara.

Kuba adalah negara yang banyak kemiripannya dengan Indonesia. Negara yang dikelilingi laut, pada periode November-Februari udara dingin, memiliki buah-buahan tropis mirip Indonesia, dan penduduknya ramah.

Bedanya, Kuba adalah negara komunis sosialis dengan satu partai sejak Fidel Castro melakukan revolusi pada 1959. Kuba sangat maju di bidang kedokteran,  sumber daya manusia luar biasa karena pendidikan dari Sekolah Dasar sampai S3 gratis, tingkat usia atau harapan hidup cukup tinggi rata-rata 79 tahun, lebih tinggi dari Indonesia yang hanya rata-rata 71 tahun.

Mahasiswa kedokteran sejak semester 1 sudah praktek dan tinggal di pemukiman untuk mendata dan memeriksa kondisi kesehatan masyarakat. Meski dikenal sebagai negara miskin, namun Kuba selalu menawarkan bantuan tenaga kesehatan, seperti membantu saat terjadi  tsunami di Aceh dan bencana Gunung Merapi di Yogyakata, serta banyak membantu negara-negara Afrika.

Kesulitan hidup di Kuba, karena masih diembargo oleh Amerika Serikat, sehingga peralatan dan supply makanan kadang-kadang sulit. Penduduk Kuba berbahasa Spanyol karena menurut sejarah bekas jajahan Spanyol,  Haiti bekas jajahan Perancis, sedang tiga negara lainnya bekas jajahan Inggris.

Menyinggung situasi pandemi di Kuba sangat  terkendali hanya 174.000 kasus. Penanganan sangat ketat harus tetap pakai masker. Polisi mengingatkan dan mendenda bagi yang tidak memakai masker. Masyarakat sangat patuh, Pemerintah juga melakukan pembatasan transportasi. Sekolah dan tempat ibadah masih tutup. Juga diberlakukan jam malam sejak Natal, karena ada kenaikan kasus. Jadi sejak januari 2021 dari jam 21.00 hingga jam 5 penduduk dilarang keluar rumah.

Kuba tidak membeli vaksin dari negara lain, karena sudah mampu menghasilkan 5 jenis vaksin untuk Covid-19 dan saat ini sedang dalam proses pengujian fase 3, vaksin yang dihasilkan bernama Soberana1, Soberana2, Soberana plus, Mambisa dan Abdala. Soberana 2 bagi penyintas Covid-19 namun efikasi baru 62%, sedang vaksin Abdala efikasi sudah 92%.

Kuba sangat maju di bidang bio teknologi, sehingga KBRI memfasilitasi kerjasama biotechnology antara Kuba dan indonesia.

Kuba tanahnya sangat subur dan gula menjadi andalan ekonomi. Sejak awal revolusi 1959, gereja sempat ditutup dan baru pada 1990an sudah dibuka, karena dikawatirkan menjadi pusat pergerakan pemberontak. Sedangkan masjid baru ada sejak awal 2000, masjid berasal dari museum mobil, jadi hanya ada satu masjid di Havana dengan 10.000 orang yang beragama Islam, rata-rata pendatang khususnya buruh pertanian tebu dari Afrika yang dibawa Spanyol.

Hubungan diplomatik Kuba dan Indonesia cukup baik, sejak Che Guvara mempertemukan presiden Soekarno dan presiden Fidel Castro. Meski negara miskin, Kuba masih bisa memberikan bea siswa bagi mahasiswa Indonesia. Saat ini ada 9 mahsiswa yang mendapat bea siswa dan 2 orang sudah lulus. Bahasa pengantar untuk studi di Kuba adalah bahasa Spanyol.

Bagi wisatawan yang ingin masuk Kuba, harus mengajukan visa terlebih dulu. Kuba sangat terkenal dengan cerutu dan mojito, minuman khas Kuba. Mata uang yang digunakan peso dan CDC. Sangat aman bila berwisata di Kuba. Untuk pergi ke Havana dari Eropa ada pesawat langsung dari Belanda. Kalau dari Jakarta bisa naik Turkish airline via Istambul dan Caracas ke Havana. Beberapa tempat wisata yang cukup terkenal adalah Malecon, pesisir dan taman terbuka, Lembah Vinales bagi yang menyukai pendakian dan daerah pertanian, Museum Revolusi untuk mengetahui sejarah Kuba,  Cayo lago del Sur, untuk menyaksikan penyu laut, Castillo de Los Tres Reyes del Morro, benteng peninggalan Spanyol, Playa varadero pantai yang indah, Laya Bodeguita del Medio, untuk belajar sejarah dan menikmati mojito, Cayo levisa bagi yang gemar menyelam dan Paseo del Prado bangunan tua dengan deretan pohon.

Makanan khas Kuba adalah nasi dan pasta. Havana adalah surganya mobil cantik dan kota lamanya yang eksotik. Nikmatilah musik Spanyol dan Afro Kuba sambil menari salsa.

Mengenai area wisata di empat negara lainnya, Nana belum banyak mengetahuinya karena belum sempat bepergian gegara pandemi.

Bahama (sumber: times.com)
Bahama (sumber: times.com)

Sekilas tempat wisata di Haiti adalah pantai dan Ciitadelle Laferriere yang disebut salah satu keajaiban dunia berupa kompleks benteng kuno, air terjun Bassin Bleu, tempat penyulingan rum Barbancourt, Gran Rue Artists pembuatan patung dari sampah, karnaval Jacmel dengan musik rara di jalanan kota.

Sedangkan wisata di Jamaika ada air terjun dan pantai Dunn's river fall and Park, Bob Marley museum musisi ikonik, pantai, pegunungan,dan gua. Wisata di Bahama lebih didominasi pantai dan pulau untuk island hopping dan komplek hotel mewah. Akhirnya wisata di Dominika didominasi pantai, resor dan bangunan gothic.

Anda mau berwisata ke kawasan Karibia? KBRI Havana siap memandu Anda. Yuk berangkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun