Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mau Wisata ke Turki? Baca Dulu Buku Ini

11 Mei 2021   15:21 Diperbarui: 11 Mei 2021   15:52 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jelajah Asyik ke Turki" adalah buku kolaborasi empat Kompasianers, keluarga Taufik Hidayat atau yang dikenal dengan nama Taufik Uieks, bersama isterinya, Ratna Dewi dan puteranya, Affandi Ismail. Penulis keempat adalah ketua komunitas Clicks saat ini, Muthiah Al Hasany.

Buku ini diawali dengan tulisan Taufik, yang membahas banyak hal. Dimulai dari ikan yang bisa merokok di jembatan Galata, namun setelah terpancing, ikan itu akan dimasak dan terhidang di meja Anda. 

Anda akan diajak mengenal pasar uang di Grand Bazaar, dimana Anda dapat menukarkan mata uang asing ke mata uang Turki dengan kurs paling bsik. Sayangnya inflasi di Turki sangst tinggi, sehingga Anda dapat merasa sebagai orang kaya bila sedang berwisata ke Turki.

Anda akan dianggap belum ke Turki bila belum merasakan mandi uap ala Turki. Dikenal dengan nama hamam, ada yang memiliki bunga tulip guna membedakan dengan hamam lainnya. Istanbul sebagai ibukota Turki, ada tempat bernama Bogazici yang dikenal sebagai tempat dewa dewi berselingkuh. 

Bagi Anda yang muslim, Anda dapat sholat di masjid biru yang memiliki menara emas. Ikon paling ramai di Istanbul adalah Takzim Square, uniknya terdapat bendera palu arit disini, karena ada kantor partai komunis Turki disini.

Selain manfi uap, Anda juga dapat berenang di istana Kapas. Yang unik, di beberapa tempat dijumpai tanda larangan dengan denda serba 69 lira Turki. Anda juga dapat menemukan istana Medusa yang terletak di bawah tanah. Di Istanbul, Anda dapat dengan mudah mengenal nama pedagang kaki lima, karena nama pedagang tertulis di atas kiosnya.

Turki, negara satu-satunya yang terletak di dua benua, Asia dan Eropa. Untuk menyaksikan perbatasan benua Asia dan Eropa, Anda dapat naik
busway yang melaju lawan arah dari Asia ke Eropa. Bagi Anda yang senang bepergian naik taksi, hati-hati dengan pengemudi taksi di Turki, karena mereka pandai "main sulap" saat menerima uang pembayaran. Dan tentunya jangan lupa napak tilas kejayaan kerajaan Ottoman di Miniaturk.

Anda dapat menjumpai tiang di kuil Artemis yang merupakan satu dari tujuh keajaiban dunia. Lalu naik kapal di Selat Bosphorus dengan jembatan yang megah. Dan menyaksikan tempat yang selalu berubah, atau istilahnya tiada yang abadi di Aya Sofia, dari awal mula gereja, menjadi masjid, menjadi museum dan kembali lagi menjadi masjid.

Tulisan-tulisan berikutnya adalah tulisan Muthiah, diawali dengan melacak jejak perahu Nabi Nuh, lalu menyaksikan keindahan gereja di Akdamar yang berada di tengah danau Van. Merasakan Lebaran di Turki. Muthiah berkisah tentang 5 makanan favorit di Istanbul, lalu beda kebab Turki dan Indonesua. Menyaksikan kemegahan istana Ishak Pasha.

Turki adalah negeri surga bagi kucing. Anda juga dapat berziarah ke makam penyair sufi Jalaludin Rumi. Menikmati nasi ala Turki dan sarapan sehat ala Turki. Mencicipi citarasa street food di Istanbul. Lalu menyaksikan The House of Virgin Mary. Ada pula penjara ala Alcartraz di California yakni penjara Sinop. Anda juga dapat menikmati
kapal pesiar gratis di Istanbul.

Di dalam buku ini hanya ada satu tulisan dari Ratna Dewi dan Affandi Ismail. Secara keseluruhan buku kolaborasi ini memang tampak tumpang tindih namun saling melengkapi. Keluarga Taufik lebih fokus pada wisata lokasi dan sejarah, sedangkan Muthiah lebih fokus pada wisata religi dan kuliner.

Buku ini patut Anda baca sebelum Anda berwisata ke Turki. Apalagi bagi Anda yang ingin berwisata tanpa pemandu wisata, pengalaman Muthiah dapat Anda ikuti dengan seksama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun