Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Bak Belakang Truk Menjerit

8 Mei 2021   18:46 Diperbarui: 8 Mei 2021   20:32 4224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini, Sabtu 8 Mei 2021, komunitas traveler Kompasiana (Koteka) kembali mengadakan Koteka Talks 34. Kali ini judulnya agak nyleneh yakni "Wonderful Indonesia: Keunikan Bokong Truk Indonesia". Meski tidak terkait langsung dengan dunia wisata, namun kita sering membacanya, bila sedang wisata dengan transportasi darat. Nara sumber kali ini adalah Dhave Danang, Best in Spesific Interest Kompasiana 2019 dan acara dimoderatori oleh Danang Diyanto, Best in Citizen Journalism Kompasiana 2017.

Dhave (dok: Koteka)
Dhave (dok: Koteka)
Pada awal presentasi slidenya, Dhave memasang foto bertuliskan "Jaga jarak nanti sayang" karena foto ini dibuat pada perioda 2015-2018. Masa sebelum pandemi, jadi maksud jaga jarak disini adalah jaga jarak antar kendaraan agar tidak terlalu dekat guna menghindari kecelakaan lalu lintas.

Dhave dengan teman-temannya pernah berburu foto bagian belakang bak truk. Hobi ini cukup berbahaya karena saat itu belum ada telepon pintar sehingga harus memotret dengan kamera dan mengejar truk dengan naik sepeda motor. Itulah sebabnya Dhave memiliki tips untuk mendapatkan foto dengan aman, yaitu diperempatan dan jangan di jalan lurus agar truk berjalan pelan.

Hasil berburu bagian belakang bak truk ini sempat dipamerkan pada sebuah Pameran fotografi dengan tema pameran "Jeritan Bokong Truk", dengan menampilkan kira-kira 200 foto. Lalu Dhave juga melakukan studi pada sopir truk, pemilik truk, serta pelukis bak belakang truk.
Saat survey bertemu langsung dengan sopir truk di pangkalan truk, sambil menikmati lukisan di bagian bak belakang truk. Dari temuannya, pada dasarnya sopir truk itu tidak berani bicara dengan pemilik truk, apalagi dengan isterinya, jadi mereka mengekspresikan melalui lukisan atau tulisan di bagian bak belakang truk.

Danang (dok: Koteka)
Danang (dok: Koteka)
Kesimpulan yang diperoleh Dhave, lukisan atau tulisan itu merupakan:

a. Identitas/ jati diri/ potret diri

Agar aman dari gangguan bajing loncat mereka sering bergabung dengan Koperasi yang akan membantu mereka bila barang yang dibawanya dicuri. Hampir dipastikan dalam waktu 1-2 minggu barang akan dikembalikan. Misal, bila mereka harus menyeberang dari Merak ke Lampung mereka bergabung dengan komunitas Gajah Uling. Atau untuk menyatakan sebagai sopir asal Boyolali dengan tulisan "Crocodile Forget".

b. Doa

Truk yang melintas pantai Utara Jawa dan lintas Sumatera rawan krcelakaan, mereka merasa lebih percaya diri dengan adanya tulisan doa. Misal tulisan "doa ibu". Juga bila pemilik truk adalah seorang Haji.

c.  Motivasi
Contoh melukiskan  foto teman isterinya guna menambah semangat selama bekerja. Sering pula mereka melukiskan wajah anaknya sebagai pemberi semangat.

d. Pesan moral

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun