Bisnis rintisan juga dapat digolongkan pekerjaan sampingan, sebaiknya jangan bisnis rintisan yang sejalan atau terkait dengan pekerjaan utama. Contoh Anda bekerja pada perusahaan penjualan komputer, sebaiknya bisnis rintisan Anda jangan merakit komputer atau membuat e-commerce penjualan komputer. Kalau mau sebidang asal beda.jenis, masih tergolong etis misal Anda membuat bisnis rintisan pembuatan software akunting.
Pada era digital sekarang, Anda dapat membuat bisnis rintisan yang tergolong e-commerce seperti penjualan barang atau makanan secara daring, pembuatan situs / website, pengelolaan sosial media, menjadi copy writer dan lain-lain.
Yang penting pada saat membuat bisnis rintisan jangan sampai menyita fokus Anda sehingga menurunkan kinerja pada pekerjaan utama. Bila hal ini terjadi, sebaiknya Anda mengundurkan diri saja dari pekerjaan utama dan berkonsentrasi penuh pada bisnis rintisan Anda. Asalkan Anda yakin bisnis rintisan Anda akan lebih berhasil. Bisnis rintisan bila berhasil pasti akan menghasilkan pendapatan yang jauh lebih besar daripada upah atau gaji bulanan pada pekerjaan utama.
Jadi, pekerjaan sampingan maupun membuat bisnis rintisan sepanjang tidak sejalan dengan pekerjaan utama saat ini masih tergolong etis. Kecuali Anda secara sengaja membuat "perusahaan di dalam perusahaan" hal ini yang sangat tidak etis. Artinya pesanan yang harusnya didapat perusahaan pada pekerjaan utama Anda, Anda alihkan pada bisnis rintisan Anda, atau Anda menyiapkan bisnis rintisan yang sama dengan perusahaaan pekerjaan utama Anda hanya untuk mengalihkan pelanggan yang sudah ada ke bisnis rintisan Anda. Hal ini yang sering disebut tidak etis dan dapat menimbulkan masalah hukum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H