Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Siapa pun Berupaya Hindari LDR

14 Februari 2021   10:54 Diperbarui: 14 Februari 2021   12:40 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
LDR (sumber:shutterztock.com)

LDR atau Long Distance Relationship adalah hubungan cinta yang dipisahkan oleh jarak dan waktu. Yang dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah maupun yang sedang dalam penjajakan. Terpaksa harus berjauhan bisa disebabkan pekerjaan maupun pendidikan. Meski era kini komunikasi jauh lebih baik, namun banyak hal yang harus dipahami oleh mereka yang terpaksa menjalani LDR.

Saat ini boleh dikatakan komunikasi lebih baik karena biaya komunikasi yang lebih terjangkau, cukup bermodalkan pulsa atau jaringan wifi. Beda dengan LDR 50 tahun lalu dimana international call atau interlokal sangat mahal, belum ada internet, sehingga hanya mengandalkan kebaikan pak pos yang dengan setia mengantarkan surat dari orang tercinta. Untuk suatu hubungan LDR komunikasi sangat memegang peran penting.

Saat ini selain komunikasi sudah lebih terjangkau juga fasilitasnya makin beragam. Mau tulis surat ada internet, tinggal buat surat elektronik, dalam hitungan detik surat elektronik sudah diterima pasangan, ingin bicara jaringan telepon WhatsApp tidak mengenakan biaya roaming hanya biaya pulsa saja, mau melihat tampilan pasangan bisa gunakan mode video call yang hanya menyedot kuota pulsa saja, atau bisa juga menggunakan aplikasi virtual meeting seperti laman Zoom dan sejenisnya. Jauh lebih fleksibel karena unsur penantian sudah dielimnir. Komunikasi sudah bersifat real time.

Namun tak seorangpun mau bila ditanya, maukah menempuh hubungan LDR. Karena pasangan sewajarnya menyatu karena keterikatan emosional. Kondisi yang memaksa saja yang membuat pasangan harus menempuh LDR.

Beberapa hal yang patut dipahami oleh pasangan LDR agar hubungan tetap langgeng sebagai berikut:

Do

1. Tentukan waktu komunikasi yang tepat, yang tidak saling mengganggu aktivitas kedua belah pihak. Ini khususnya bagi pasangan LDR beda negara dengan zona waktu berbeda. Jangan menelepon saat pasangan sedang sibuk bekerja atau tidur, kecuali ada hal emergency.

2. Harus saling percaya, jauhi perasaan saling curiga yang dapat memicu benih perselisihan.

3. Lakukan kencan virtual agar pasangan saling mengetahui kondisi terkini pasangannya.

4. Tentukan saat copy darat, bila ada kesempatan dapat saling bertemu.

5. Berikan surprise baik hadiah maupun kunjungan pada hari-hari penting, anniversary day atau tanggal jadian, hari ulang tahun, hari raya keagamaan misal Lebaran atau Natal, Imlek dan hari Valentine (14 Februari).

6. Tentukan batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan agar mendukung sikap saling percaya.

Don't

1.  Jangan terlalu sering komunikasi, meski komunikasi itu penting namun jangan tiap jam menghubungi pasangan. Akan menimbulkan kesan sedang curiga.

2. Jangan main mata, meski saling berjauhan harus tetap saling nenjaga kepercayaan. Hindari orang-orang yang berusaha melakukan pendekatan pribadi. Harus berani mengatakan secara tegas, jangan ganggu privasi saya.

3. Jangan memata-matai melalui sosial media, harus selalu ada keterbukaan satu sama lain. Bila sedang ada masalah harus segera dibicarakan dan diselesaikan.

Dengan memahami tips diatas, minimal Anda dapat langgeng membina hubungan LDR dengan pasangan. Jadi, siapa takut dengan LDR?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun