Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

(RTC) Untuk Sahabatku yang Sedang Berduka

1 Februari 2021   06:35 Diperbarui: 1 Februari 2021   06:55 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal tahun 2021 diwarnai dengan banyak bencana baik yang disebabkan oleh alam, seperti gempa, banjir, erupsi gunung berapi, dan tanah longsor, maupun bencana di sektor perhubungan, dengan jatuhnya pesawat udara Sriwijaya Air jalur Jakarta-Pontianak.

Banyak korban berjatuhan baik nyawa maupun harta. Melalui tulisan ini saya ingin mencoba menghibur sahabatku yang sedang berduka dan mencoba memberikan solusi agar bencana tidak terulang lagi melalui sebuah surat elektronik.

Sahabatku yang sedang berduka,

Belum lama kita menyambut datangnya Tahun Baru 2021 dengan penuh kesederhanaan karena bumi masih terancam pandemi Covid-19, yang sudah hampir satu tahun mengubah pola kehidupan kita dari aktif mobilitas menjadi pasif karena harus lebih banyak di rumah saja. Bila terpaksa harus ke luar rumah, harus menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan.

Di tengah keprihatinan pandemi tiba-tiba terdengar kabar menyedihkan daerah tempat tinggalmu di Kalimantan Selatan tergenang banjir. Banjir ini jelas merusakkan harta yang tidak sempat diselamatkan, seperti mobil yang terendam banjir, peralatan elektronik, perabotan rumah dan dokumen penting yang tidak disimpan di ketinggian. Belum lagi timbulnya korban jiwa karena terseret arus banjir. Kalimantan dulu dikenal sebagai pulau dengan hutan tropisnya yang sangat lebat. 

Akibat pengelolaan hutan yang salah kaprah dan eksplorasi pertambangan yang membabi buta, akibatnya bila kita melihat daratan Kalimantan dari udara sebelum mendarat di salah satu bandara, kita akan melihat daratan gundul yang dipenuhi lubang-lubang. Kedepannya guna mengantisipasi bahaya banjir perlu diupayakan Pemerintah Provinsi yang tegas dalam mengeluarkan izin pertambangan, sekaligus segera melakukan penghijauan hutan kembali. Memang sekarang sahabat sedang berduka, namun harus segera bangkit dari keterpurukan, dengan memberikan usulan konstrukstif kepada Pemerintah Provinsi.

Tidak lama berselang, muncul berita terjadinya bencana gempa di daerah Mamuju, Sulawesi Barat. Provinsi yang termasuk muda ini ternyata terletak pada daerah patahan gempa pada Rings of Fire sehingga mengalami gempa yang cukup kencang sehingga banyak bangunan runtuh termasuk kantor Pemprov Sulawesi Barat. Di tengah suasana pandemi, warga terpaksa harus berhamburan keluar rumah guna menyelamatkan diri. 

Tak urung korbanpun berjatuhan baik meninggal dunia maupun luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Warga yang selamat terpaksa harus tinggal di tempat pengungsian. Setelah rasa terkejut dan ketakutan mereda, sebaiknya bersama Pemprov harus segera bangkit memetakan daerah yang tidak boleh dihuni dan membangun kembali rumah tahan gempa agar warga dapat segera meninggalkan lokasi pengungsian.

Masih banyak bencana alam lainnya, seperti tanah longsor, warga hendaknya jangan kembali ke lokasi yang rentan bahaya, sebaiknya pindah ke lokasi yang lebih aman. Demikian pula halnya dengan bencana erupsi gunung berapi, meski daerah yang sering terjadi erupsi gunung berapi adalah daerah yang subur, demi keamanan warga sebaiknya warga pindah ke lokasi di luar jangkauan erupsi gunung berapi baik lahar maupun awan panas.

Sahabatku, demikian surat keprihatinan saya. Turut bersimpati atas musibah yang terjadi dan semoga masukan membangun ini mampu menggairahkan semangat sahabat-sahabat untuk menyongsong hari depan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun