Komunitas Koteka sore hari ini, Sabtu 23 Januari 2021 kembali mengajak jalan-jalan secara virtual melalui webinar KotekaTalk yang dipandu oleh Kompasiana of The Year 2020 Gaganawati dan menampilkan Tien Hoang Than, seorang dentist
asal Vietnam yang menetap di Denmark sebagai nara sumber.
Sebelum mengajak peserta jalan-jalan ke Greenland, Tien banyak bercerita tentang kehidupannya. Tien berdomisili di Denmark namun bekerja di Norwegia karena penghasilan tahunan yang tinggi. Namun diimbangi dengan biaya hidup yang tinggi, khususnya listrik.
Greenland
Greenland adalah pulau terluas didunia, luasnya 2.166.086 km2 atau 3x luas pulau Kalimantan. Namun jumlah penduduknya sangat sedikit, hanya sekitar 56.000 orang, kira-kira sepertiga penduduknya adalah warga negara Denmark. Greenland termasuk bagian dari kerajaan Denmark dengan ibukota Nuuk.
Greenland sepanjang tahun dingin, merupakan daerah bergunung yang diselimuti salju dan dipenuhi es. Setiap hari terang, pada musim panas suhunya mencapai 15 derajat Celcius, pada musim dingin atau winter dapat mencapai minus 60 derajat Celcius. Pemandangan yang sangat indah adalah langit di Greenland yang membentuk aurora, yang terkenal dengan istilah Northern lights. Yang sangat mudah direkam meski hanya dengan kamera saku.
Bagi Anda yang ingin menuju Greenland, jalan satu-satunya hanya melalui Denmark dengan pesawat udara, helikopter atau kapal. Namun yang perlu dipersiapkan adalah biaya transportasi dan akomodasi yang sangat mahal, makanan juga mahal. Untuk menuju Greenland bila cuaca buruk, khususnya pada musim dingin, Anda harus menunggu ber minggu-minggu di hotel bandara. Hal ini yang akan membuat biaya membengkak.
Transportasi juga terbatas dan hanya ada pada jam-jam tertentu saja. Tips bagi Anda yang ingin berwisata ke Greenland:
- pergilah pada bulan September yang suhu masih cukup hangat
- siapkan pakaian tiga lapis termasuk jaket dan sarung tangan dan siapkan fisik untuk banyak jalan
- jangan pergi sendiri karena dapat diserang beruang kutub.
- rencanakan juga untuk mengunjungi negara-negara disekitar Greenkand, seperti  Finlandiz, Norwegia dan Swedia, yang juga memiliki pemandangan indah, agar waktu Anda tidak sia-sia, karena terdapat transportasi dan akomodasi yang lebih baik
Meski daerahnya diliputi es dan salju, tanaman dan bunga masih bisa tumbuh di Greenland. Â Bahasa asli Greenland sukit dipelajari, namun penduduk sangat ramah dalam menyambut tamu atau wisatawan. Penduduk memiliki kebiasaan minum kopi di sore hari dan selalu mengajak tamu-tamunya.
Makanan tradisional Greenland termasuk kuliner ekstreem. Namanya kiviak, yakni burung uak yang difermentasikan didalam kulit anjing laut. Juga ada daging ikan paus yang kenyal. Bagi Anda yang tidak berani menyantap makanan tradisional Greenland dapat mencari restoThai, Filipino atau Chinese.
Terkait dengan issue lingkungan atau yang terkenal dengan istilah global warming, dampaknya berbahaya bagi populasi beruang kutub. Jadi patut dilakukan pencegahan guna eksisnya keaneka ragaman hayati.
Tertarik berwisata ke Greenland? Menabunglah banyak-banyak selama musim pandemi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H