Bila dulu Anda diajarkan untuk cuci tangan, sebelum makan, maka kini Anda diwajibkan untuk sering-sering mencuci tangan, karena merupakan salah satu prosedur pada protokol kesehatan.
Bila dulu sikap positif yang selalu dipuji, kini orang setelah melakukan test bila dinyatakan positif akan ketakutan.
Dulu semboyan yang cukup terkenal 'Bersatu Kita Teguh' atau 'Nggak ada lu nggak ramai". Kini terlalu sering berkumpul atau berkerumun justru berbahaya.
Dulu Anda sangat senang menerima kedatangan tamu, baik pada hari libur, khususnya hari raya seperti Lebaran atau Imlek, kini kedatangan tamu patut dicurigai bawa virus nggak ya?
Dulu bila bertemu teman selalu jabat tangan erat, pelukan bahkan cipika-cipiki. Kini bila ada teman datang buru-buru menjauh. Karena harus jaga jarak.
Bila bepergian, isi tas salah satunya parfum agar aroma tubuh selalu segar dan wangi. Kini yang dibawa di dalam tas hand sanitizer spray. Bahkan yang tidak punya sepeda motorpun harus punya atau bawa helm sendiri bila sewaktu-waktu harus naik ojol.
Bila ketemu teman biasakan berikan senyuman, tapi kini yang diberikan masker.
Dulu bila ada orang yang bersin, semua menyambutnya dengan 'Alhamdullilah' panjang umur ya. Kini orang justru berusaha menahan bersin, agar teman didekatnya tidak ketakutan.
Dulu sering mengunjungi orang tua sangat disarankan. Kini justru disarankan jangan dekat-dekat ke orang tua, karena orang tua rentan tertular penyakit.
Dulu orang tua mengajarkan agar iman harus kuat. Kini justru imun yang harus jadi perhatian.
Memang tiada yang abadi di dunia ini, semua sudah berubah. Senyum dan tertawalah agar tidak terlalu stress memikirkan akhir pandemi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H