Tiga hari lagi Tahun Baru, kalender lama harus diturunkan untuk diganti dengan kalender baru. Sayangnya masih ada pandemi Covid sehingga belum sempat mengunjungi bank untuk minta jatah kalender, itupun kalau bank buat. Katanya tahun ini resesi, pasti bank banyak melakukan penghematan.
Bicara masalah lama yang akan terbawa gerbong Tahun Baru 2021 adalah pandemi Covid. Covid ternyata belum mau pergi dari bumi ini malahan tahun 2021 akan merayakan ulang tahunnya yang pertama. Awas, jangan dikasih ucapan selamat ulang tahun, semoga panjang umur ya. Nanti miss Corona makin kerasan di bumi tercinta ini.
Makin parahnya lagi, setiap ada petugas RT/RW memberikan BLT kepada warga selalu mengatakan "Ada bantuan dari Covid". Yang langsung dijawab oleh si penerima dengan lugu   "Oh terima kasih banyak Covid, semoga panjang umurnya".  Lho?
Sebenarnya tahun itu hanya perioda waktu untuk melakukan evaluasi atas kinerja sebelumnya dan membuat resolusi untuk tahun mendatang. Sebaiknya manusia mempertahankan sikap positif dan mengubah sikap negatif.
Peter Drucker yang terkenal dengan teorinya saat seseorang diminta menilai sebuah gelas yang diisi setengah gelas saja, mampu mencirikan pribadi seseorang. Bila mengatakan "half full" disebut orang yang optimis, sebaliknya yang mengatakan  " half empty" akan disebut orang yang pesimis.
Padahal sebenarnya sama saja, hanya cara pandangnya yang berbeda.
Tahun baru selalu menjanjikan masalah baru dan upaya untuk melakukan perubahan. Harus ada komitmen yang tegas untuk dapat berubah. Karena orang yang bertambah baik adalah pemenang, yang sama saja akan rugi waktu, yang tidak berubah membaik adalah orang yang celaka. Koq bisa? Ya betul dong, bila dengan bertambahnya tahun Anda tidak bertambah baik umur Anda makin tua toh. Artinya Anda sudah menyia-nyiakan waktu.
Jadi, harus ada niat untuk menyelesaikan masalah lama pada tahun yang baru. Bagaimana caranya? Ya ubahlah sikap pesimis Anda, jangan hanya bisa menurunkan kalender lama saja.
Selamat menyambut Tahun Baru 2021 dengan penuh tawa. Karena tawa itu membuat hati senang akan memperkuat imun hingga tahan terhadap serangan Covid.
