Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Restoran Instagramable Juga Wisata

27 Desember 2020   12:40 Diperbarui: 27 Desember 2020   12:55 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2020 pandemi Covid-20 sempat memporak porandakan bisnis kuliner atau restoran. Khususnya pada akhir Q1 dan awal Q2. Beruntunglah dengan munculnya konsep Kebiasaan Baru (New Normal), restoran sudah diperbolehkan menerima tamu untuk makan di tempat. Tadinya hanya boleh delivery atau take away saja. 

Menerima tamu makan di tempat juga harus mematuhi protokol kesehatan secara ketat, seperti mengukur suhu tubuh tamu yang memasuki restoran, menyediakan wastafel portable di depan restoran atau hand sanitizer. Lalu meja dan kursi juga harus dibatasi. 

Meja kotak yang biasanya untuk 4 orang, hanya boleh diisi 2 orang. Meja bulat yang biasa untuk 10 orang kini hanya diizinkan untuk maksimal 6 orang. Bila restoran dalam kondisi ramai, restoran juga harus menyediakan meja portable untuk dipinjamkan kepada tamu untuk makan di dalam mobil. Juga menyediakan air panas untuk membilas peralatan makan agar lebih steril.

Untungnya dengan berkurangnya tamu makan di tempat, pesanan pesan antar bertambah khususnya berkat promosi gencar perusahaan penyedia pengiriman pesanan yang memberikan diskon ongkos kirim hingga memberi gratis untuk nilai transaksi tertentu. Dua perusahaan penyedia pengiriman pesanan makanan adalah Go Food dan Grab Food.

Dengan meningkatnya nilai transaksi pesan antar, tentunya pengusaha restoran harus menyisihkan sebagian keuntungannya untuk beriklan pada sosial media. Juga harus mulai memikirkan tim pemasaran yang menggarap pemasaran digital secara serius.

Pemasaran digital pada umumnya menyasar calon pelanggan yang aktif di sosial media, khususnya Instagram. Meski Face Book masih cukup diminati untuk keperluan ulasan.

Pengusaha restoran juga mulai menyadari pentingnya, ulasan review kuliner yang disajikan maupun tempat makan (suasana, ambient dan spot-spot yang menarik). Ulasan berupa blog review maupun vlog review mampu memberikan nilai tambah bagi restorannya.

Spot-spot unik yang instagramable juga sengaja dirancang dan disediakan untuk memancing calon pelanggan datang dan berpuas diri melakukan selfie maupun welfie. Bahkan karena spot yang unik, restoran bisa dicari calon pelanggan karena keinginan untuk berfoto disitu. Spot instagramable ini seolah berfungsi sebagai iklan mouth-to-mouth yang sangat efektif.

Sebagai contoh, sebuah restoran sederhana di kota Yogya sangat ramai pengunjungnya gegara pandai menciptakan spot instagramable di restorannya berupa tujuh Presiden Republik Indonesia.

Bagi Anda yang ingin sukses bisnis kulinernya di tahun 2021, selain memikirkan kuliner yang enak, patut dipikirkan spot-spot instagramable sebagai daya tarik. Selamat berkreasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun