Natal lazimnya dirayakan di dalam keluarga dengan makan malam bersama. Jadi mirip dengan Lebaran yang menyantap ketupat dengan opor sambal goreng hati maupun Imlek yang dirayakan dengan menyantap hidangan 8-10 jenis pada malam Imlek yang mengandung filosofi keakraban, kemakmuran dan kesuksesan (manis, lengket, tinggi, unsur air, darat dan udara).
Biasanya sebelum bersaa-sama pergi ke Gereja guna mengikuti misa malam Natal, keluarga besar berkumpul, bisa di rumah bisa juga di rumah makan yang telah di reservasi sebelumnya. Karena Natal asalnya dari Eropa (Western) maka hidangan kebanyakan mengadopsi kuliner Western, meski tidak ada aturan baku sehingga bisa juga dicampurkan kuliner Asia bahkan Indonesia.
Hidangan yang lazim tersaji pada makan malam keluarga saat Natal adalah:
1. Kue jahe (ginger bread) sebagai makanan pembuka atau camilan untuk menunggu semua keluarga berkumpul.
2. Sebagai menu utama, lazimnya dihidangkan kalkun panggang (roasted turkey) yang disantap bersama mashed potato. Di Indonesia bisa diganti dengan ayam panggang atau daging sapi panggang  atau ikan salmon panggang, bila sulit mendapatkan daging kalkun. Bahkan bila keluarga lebih menyukai kuliner nusantara bisa digantikan dengan Nasi Kuning atau Nasi Bakmoi Ayam.Â
Nasi Kuning biasanya berupa nasi kuning gurih yang disajikan dengan lauk ayam goreng, telur balado, daging terik manis, serundeng, keripik kentang manis, tempe orek, timun, sambal dan bawang goreng. Sedangkan Nasi Bakmoi Ayam sebenarnya adopsi dari Tiongkok berupa nasi putih dengan lauk ayam, udang, tahu, telor masak kecap dipadukan dengan kuah kaldu ayam yang dilengkapi dengan bawang goreng, seledri dan sambal bawang kecap. Di negara asalnya kadang digunakan daging babi.
Sebagai makanan penutup atau dessert, biasa disajikan pudding, cheese cake, fruity cake dan pie apel.
Sementara di Australia, menu utama selain kalkun panggang sering dihidangkan makanan hidangan laut (seafood) seperti ikan, udang, cumi dan kerang.
Sebagai penutup acara sebelum pergi ke Gereja, ada beberapa keluarga yang menghidangkan champagne. Masing- masing anggota keluarga mencecap satu sloki champagne, sambil saling mengucapkan selamat Natal.
Mungkin dengan adanya pandemi Covid-19 banyak keluarga yang menghilangkan tradisi makan malam malam Natal ini. Semoga di tahun mendatang perayaan Natal dapat dirayakan lebih meriah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H