Biasanya, bila tidak ada pandemi covid seperti tahun ini, bulan Desember selalu merupakan bulan dengan pengeluaran terbesar dalam satu tahun. Selain untuk anggaran wisata, juga ada anggaran untuk makan bersama Natal dan Tahun Baru (saya enggan menyebutnya pesta, karena selalu diadakan secara sederhana dan dalam lingkup terbatas saja). Masih ditambah anggaran untuk kado Natal dan kado Tahun Baru.
Kado Natal dan Tahun Baru lazimnya bergantian, yang dilakukan hanya saat kumpul-kumpul dengan keluarga atau teman. Yang pusing bila acara tukar kado diberikan batasan nilai yang kecil, pasti bingung cari jenis kadonya.
Biasanya daripada bingung, saya langsung membungkus merchandise yang sering saya dapatkan saat seminar atau pelatihan meski nilainya mungkin diatas yang disyaratkan, daripada merchandise itu menumpuk di rumah bikin penuh rumah saja.
Bila acaranya dadakan saya sering memilih kado berupa makanan ringan agar dapat dinikmati bersama setelah masing-masing kado dibuka. Sebut saja kue-kue ringan seperti nastar dan sejenisnya.
Dengan adanya toko daring, iseng-iseng saya berhasil mendapatkan hiasan Natal yang harganya cukup murah, sekitar Rp. 22.000-88.000 untuk kaos kaki Natal, tentunya belum termasuk ongkos kirim.
Bila tukar kado untuk kalangan keluarga dekat, saya lebih senang memilih kado yang dapat dipakai untuk satu tahun ke depan, misal ponsel cerdas dengan harga dibawah tiga juta Rupiah, minimal kado ini bermanfaat untuk saling berkomunikasi untuk mendekatkan antar keluarga, baik bertelepon maupun sekedar mengirim pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp.
Inilah ide kado akhir tahun dari saya, apa ide Anda? Mungkin kita bisa saling berbagi ide.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H