Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ibuku Guru Budi Pekertiku

5 Desember 2020   22:33 Diperbarui: 5 Desember 2020   22:36 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku masih ingat betul saat Ibuku menegurku dengan lembut saat aku berbicara dengan nada keras pada nenekku. Ibuku memberitahukan bahwa dalam kondisi apapun, termasuk saat marah, kesal atau tidak senang, aku harus tetap menghargai dan menghormati orang yang lebih tua. Pelajaran yang disampaikan secara informal ini sangat membekas, sehingga aku selalu mengingatnya.

Hal lain yang pernah diajarkan oleh ibuku, yang seingatku tidak pernah diajarkan di sekolah adalah mengenai budi pekerti, seperti:

- jujur, ibuku selalu menasehatiku lebih baik hidup miskin tetapi terhormat daripada hidup kaya dengan cara tidak jujur, misal menipu, mencuri, korupsi.

- bersikaplah sopan dan santun pada siapapun, karena sikapmu akan membuat dirimu disukai orang lain.

- suka menolong, aku diajarkan untuk menolong siapapun dengan tulus tanpa mengharapkan balas jasa. Biarlah Tuhan yang akan membalasnya.

- suka belajar, jangan malas belajar, karena orang pandai tidak akan pernah kesulitan dalam menjalani kehidupan, setiap pengalaman yang didapat harus selalu diingat sebagai panduan hidup.

- bila berjalan melalui banyak orang, ucapkan "permisi", jangan asal berjalan saja karena orang akan menganggapmu tidak kenal aturan, angkuh dan kurang santun.

- bila ingin duduk dan sudah ada orang lain duduk di sebelah tempatmu, ucapkan "permisi" yang artinya menghormati orang yang duduk disebelahmu.

- budaya antre, bila tidak mau antre, datanglah lebih awal. Jangan sekali-kali menyela antrean dengan tipu daya. Bila memang datang terlambat, akuilah dengan antre sesuai kedatangan.

- jangan berjudi, baik berjudi uang maupun berjudi dengan nasib. Carilah uang secara halal, sesuai dengan rejeki yang menjadi hakku.

- jangan memiliki musuh, meski ada teman yang berbuat jahat padamu, janganlah menaruh dendam. Karena sifat pendendam akan nembuat hatimu tidak tenang.

- jangan sombong, kepandaian seseorang itu tiada batasnya, sepandai-pandainya dirimu pasti akan ada orang yang melewati atau melampaui kepandaianmu. Jadi janganlah sekali-kali memiliki sikap sombong. Karena sikap sombong akan membuatmu jatuh.

- jangan suka menghina, meski kamu lebih pandai atau lebih beruntung, janganlah sekali-kali menghina orang yang nasibnya kurang beruntung darimu.

- jangan merasa rendah diri, meski kehidupan keluarga kita biasa-biasa saja, janganlah merasa rendah, karena manusia itu setara, dilahirkan sama dalam keadaan telanjang dan sama-sama akan mati pada suatu saat.

- jangan mabuk-mabukan, kamu harus selalu dalam keadaan sadar, karena saat mabuk pemikiranmu pasti tidak terkendali.

- jangan mempermainkan wanita, sebagai laki-laki kamu harus mampu melindungi wanita, mencintai satu wanita sebagai isteri dan jangan sekali-kali menyakiti hati wanita.

- jangan main pukul, dengan siapapun baik sesama laki-laki apalagi dengan wanita suka main pukul. Karena orang yang kena pukul pasti akan mencari kesempatan untuk membalas, jadi sebaiknya berdamailah dengan siapapapun.

- jangan dekat dengan narkotika termasuk madat atau candu, karena akan merusak sel-sel otakmu dan membuat ketagihan.

- jangan dekat atau berteman dengan orang jahat, karena orang baik akan senang berkumpul dengan orang baik. Bila kamu yang semula baik kalau bergaul dengan orang jahat maka kamu akan mudah terpengaruh menjadi orang jahat.

- bila memasuki tempat baru, sebaiknya mengucapkan "permisi" yang artinya menghormati mahluk lain  agar tidak mengganggu hidupmu. Karena dalam kehidupan ini selain manusia yang memiliki badan kasar terdapat juga mahluk halus.

- anggaplah semua orang setara, baik pangkat, suku, ras dan agama yang berbeda, jangan  membedakan karena akan membuat orang sakit hati. Misal dengan seorang asisten rumah tangfa atau sopir, janganlah menganggap derajat mereka lebih rendah. Bertemanlah dengan siapapun dalam kesetaraan dan saling menghormati.

- takutlah akan Tuhan, kamu boleh memeluk agama apapun sesuai yang kamu yakini, namun kamu harus selalu takut pada Tuhan.

Mungkin masih banyak petuah lagi dari Ibuku yang pernah kuterima. Karena tidak dicatat secara khusus bisa saja lupa dituliskan dalam tulisan ini. Namun karena semua petuah dan ajaran budi pekerti ini dilakukan tiap hari sejak aku kanak-kanak hingga dewasa, secara tidak sadar akan selalu dijalankan tiap hari.

Memang pelajaran ini tidak pernah diperoleh di bangku sekolah, jadi sebaiknya petuah dan ajaran ini juga diajarkan oleh orang tua lain pada anaknya. Ibuku bukan seorang guru formal itulah sebabnya pelajaran ini diberikan secara informal dan langsung dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun