Pernah seorang teman curhat tentang sikap atasan di perusahaannya tempat dia bekerja. Teman ini mengeluh bahwa selama bekerja di perusahaan itu ia sering merasa sakit hati lalu menangis dan timbul keinginan untuk keluar dari tempat kerjanya karena merasa tidak betah lagi.
Apa sebabnya?
Jawabannya sangat mengejutkan. Ia tidak tahan dengan umpatan dari atasannya saat marah bila terdapat seorang karyawan yang melakukan kesalahan. Atasan dia akan marah sambil mengucapkan kata-kata kasar bahkan 'nama-nama binatang' ikut disertakan padahal atasannya itu dikenal sangat aktif pada kegiatan keagamaan.
Saat berada di tempat ibadah atasan itu bersikap  seperti malaikat atau orang suci, tutur katanya halus dan menyejukkan. Namun saat di tempat kerja sikapnya berubah 180 derajat. Perilakunya tidak lagi menggambarkan orang saleh, lidahnya sangat tajam dan ucapannya sangat menyakitkan yang mendengarnya.
Ibadah Anda akan sia-sia bila Anda tidak dapat mengendalikan lidah dan ucapan Anda. Ucapan yang keluar dari mulut Anda menunjukkan sifat Anda sesungguhnya. Karena yang keluar dari mulut itu berasal dari hati. Jadi, berhati-hatilah mengeluarkan kata-kata Anda.
Suatu pekerjaan yang sulit untuk mendisiplinkan, mengendalikan dan nengalahkan diri Anda sendiri. Lidah meskipun kecil namun memiliki dampak luar biasa pada eksistensi Anda. Â Karena bila Anda dapat mengendalikan lidah Anda maka Anda akan sanggup mendisiplinkan seluruh tubuh Anda.
Lidah atau ucapan yang Anda keluarkan akan sangat berpengaruh, apakah Anda akan hidup dalam kondisi menang, kalah, baik atau buruk.
Oleh sebab itu Anda harus senantiasa menjaga ucapan Anda karena lidah Anda menguasai hidup dan mati Anda.
Jangan asal berucap karena dampaknya akan berbalik pada diri Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H