Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"Tamasya ke Masa Depan" Jilid 2 dari New Orleans Sampai Zanzibar

23 November 2020   05:38 Diperbarui: 23 November 2020   05:56 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul buku : Tamasya ke Masa Depan jilid kefua

Penulis : Taufik Uieks

Penerbit : Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan

Cetakan ; Pertama

Tahun terbit : 2020

Jumlah halaman :299 halaman termasuk cover

ISBN : 9786236 89109l87

Selang satu bulan setelah buku "Tamasya ke Masa Depan" jilid pertama terbit, bulan November 2020 kembali Taufik meluncurkan jilid kedua guna menuntaskan pengembaraannya ke makam-makam unik dan bwrsejarah. 

Masa depan, karena manusia selalu mengalami tiga fase dalam kehidupan masa lalu (kelahiran), masa kini dan masa depan (meninggal atau mati). Hanya fase kedua manusia bisa memilih mau berkeluarga alias kawin atau mau melajang atau menjomblo alias tidak kawin. Kawinpun masih boleh memilih menikah resmi arau sekedsr hidup bersama atau kumpul kebo alias "samen leven".

Diawali dari makam paling populer di Amerika Serikat tempat wisata makam pertama kali diperkenalkan yakni kompeks pemakaman indah Lafayette di New Orleans.

Taufik berkisah tentang adanya setia dan khianat di makam Hang Kesturi Melaka. Tentang makam terluas dan mausoleum rakyat biasa di Nanjing, Tiongkok. Menemukan jalinan cinta dan benci di makam raja-raja Okinawa, serta pengalaman harus melompati pagar untuk memasuki makam di Okinawa, Jepang.

Mengunjungi makam para budak yang membangun kota metropolitan dunia New York City hingga mengunjungi makam korban 911 di Manhattan. Serta menemukan tengkorak berkalung emas di Panama Cuty.

Bersua dengan peti mati berlapis emas Napoleon Bonaparte di Pariz serta menyambangi Le Catacombes de Paris sebuah makam di bawah tanah serta mengunjungi kota orang mati Pere La Chaise.

Menemukan kisah cinta sampai mati di Silver Pagoda PnomPenh. Juga makam yang mengeluarkan suara gaib di penjara S21 PnomPenh, yang mirip dengan keseraman Lawang Sewu di kota Semarang.

Tak hanya makam manusia, di Powerscout, Irlandia Anda dapat menemukan pemakaman hewan kesayangan di Pet's cemetery. Di Tokyo, Jepang Anda juga dapat menemukan kuburan anjing paling setia Hachiko yang selalu menunggui tuannya di stasiun kereta api walau tuannya sudah meninggal dunia di Aoyama cemetery. Masih di Tokyo, Anda diajak mengunjungi  kuil Sengakuji yang mengingatkan semangat Bushido makam 47 ronin.

Puisi di Bumi Persia, Shiraz. Lalu alunan suara musik klasik dari liang lahat di Wina. Serta alunan puisi pada makam di masjid di Yangon. Di Singapura Anda bisa menemukan surga dunia di rumah orang mati serta kuburan yang mengajarkan sejarah di Kranji Singapura.

Anda akan menemukan juga kisah Taufik yang tertidur hingga bermimpi di istana orang mati Liu Zhang Li, Taipei. Mengunjungi mausoleum Cihu, Taiwan tempat Chiang Kai Sek dimakamkan.

Melewati jalan orang mati saat menuju piramida di Teotihuacan Mexico. Menemukan aneka makam di Wellington New Zealand. Hingga mengunjungi makam.perancang memorial di Yerevan ibukota Armenia. Meletakkan karangan bunga di makam Bapak Laos, Kaysone Pnomvihane. Serta kisah putri sultan Zanzibar yang menjadi putri nyonya Jerman.

Beberapa makam di dalam negeri yang dimasukkan adalah Kerkhof Peacut di Banda Aceh. Makam kapten Cina pertama di Indonesia yang terdapat di Jakarta. Makam Maria  van de Velde yang mencari kekasihnya di Kepulauan Seribu. Pengalaman berbusana Jawa guna memasuki makam rah-raja Mataram serta menemukan makam Belanda di pasar Beringharjo Yogyakarta.

Setelah selesai membaca dua jilid buku 'Tamasya ke Masa Depan', saya menemukan satu mausoleum  OG Khouw di Petamburan yang mungkin terlewat belum dicantumkan.

Buku ini merupakan perjalanan selama perioda 2004  - 2019. Sebagai petualang Taufik selalu ingat bahwa suatu saat manusia pasti akan mengalami fase ketiga dalam kehidupannya. 

Buku ini tidak dijual di toko biku, bagi yang berminat silakan memesan langsung ke penulisnya dan di cetak terbatas. Bagi yang menghendaki membaca dalam format e-book harap bersabar hingga Januari 2021. Selamat membaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun