Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketekunan adalah Kekuatan Anda

1 November 2020   07:41 Diperbarui: 1 November 2020   07:48 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketekunan (sumber: iphinchow.com)

Apa rahasia sebuah kesuksesan? Sukses dapat dicapai bila Anda benar-benar menekuni yang Anda kerjakan. Sebaliknya kemalasan dan kebosanan adalah hambatan paling utama sesorang untuk mencapai kesuksesan.

Untuk mencapai sesuatu yang diimpikan, Anda harus memiliki tekad yang kuat, tidak mudah menyerah, sebelum mimpi itu terwujud.

Kesuksesan hanya dapat dicapai bila Anda selalu fokus pada tujuan yang dicanangkan. Anda harus mampu melihat jauh ke depan lebih jauh daripada yang sedang Anda kerjakan saat ini.

 Guna mencapai tujuan akhir memang tidak mudah dan penuh halangan, namun Anda harus terus maju dan jangan berhenti sebelum Anda mencapai yang Anda ingin raih, meskipun lelah dan membutuhkan banyak pengorbanan.

Contoh sederhana dalam kehidupan adalah saat Anda bermimpi untuk mempersunting seorang gadis atau jejaka. Fokus Anda untuk mendapatkan pasangan hidup Anda harus dilakukan terus menerus secara konsisten. Bisa memerlukan waktu sebentar maupun lama, namun Anda biasanya tidak merasakannya.

Karena Anda harus pantang menyerah. Jadi baik usaha mencari pasangan hidup idaman hati maupun pekerjaan, Anda harus terus berjuang. Karena hasil akan diperoleh di depan.

Benyamin Franklin pernah membuat pernyataan yang patut direnungkan mengenai hal ini yakni "Bila Anda memiliki kesabaran dan ketekunan, Anda pasti dapat mencapai sesuatu yang Anda inginkan."

Kunci sukses adakah sabar dan tekun dalam melakukan upaya untuk mencapai sesuatu. Kegagalan seseorang biasanya bukan karena ketidak mampuan, melainkan karena terlalu cepat menyerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun