Sementara Sie Kong Lian pemilik rumah indekos itu tinggal dan berdagang kasur di Jalan Senen Raya No.40, yang jaraknya sekitar 1 Km dari rumah indekosnya. Sie Kong Lian wafat tahun 1954.
Pada surat wasiatnya, Sie Kong Lian berpesan pada anak cucunya untuk tidak menjual rumah di Jalan Kramat Raya No. 106 dan menghibahkan kepada negara.
Peran suku Tionghoa dalam Sumpah Pemuda tidak hanya pada keberanian Sie Kong Lian, sang pemilik indekos, namun juga empat pemuda yang turut menghadiri Konggres Pemuda kedua.. Mereka adalah Kwee Thiam Hong, Oey Kay Siang, John Liauw Tjoan Hok, dan Tjio Djin Kwie.
Selain itu koran Sin Po adalah koran yang pertama kali memuat lagu dan notasi "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman pada 10 November 1928.
Sejarah terus berjalan, semoga anak bangsa dapat memahami peran serta suku Tionghoa dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Dirgahayu 92 tahun Sumpah Pemuda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H