Kalau melihat data-data perekonomian, rendahnya daya beli terdampak Covid-19 membuat target Pemerintah sulit dicapai. Dan hal ini diperuncing oleh suara oposan yang menuding Pemerintah sudah gagal bahkan ada yang mendorong untuk melengserkan Presiden.
Kasus Covid-19 melanda seluruh dunia dan mengancam pertumbuhan ekonomi global karena sebagian besar anggaran difokuskan untuk bidang kesehatan, sosial dan ekonomi.
Masih ditambah lagi dengan maraknya demonstrasi menentang disahkannya UU Cipta Kerja yang menjadi kluster Covid baru. Pro dan kontra  bermunculan akibat banyaknya plintiran isi UU sapu jagat ini.
Dalam menilai rapor kinerja Pemerintah Jkw-MA hendaknya dapat dilakukan secara bijak, meski hutang Pemerintah bertambah jangan lupa Pemerintah juga sudah mencicil pembayaran hutang Pemerintah sebelumnya. Dua kartu KIP dan KIS juga sangat berguna bagi masyarakat kelas bawah.
Dan yang patut dibanggakan, banyak negara lain yang mengakui keberhasilan kepemimpinan Jkw-MA, kenapa kondisi di dalam negeri justru dengan tak hentinya (masif) mencibir pada kebijakan Pemerintah.
Kepemimpinan Jkw-MA masih empat tahun lagi, marilah kita bersatu padu untuk mencapai target Indonesia Maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H