Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Los Angeles dari Metropolitan Jadi Kota Kumuh

19 Oktober 2020   20:17 Diperbarui: 19 Oktober 2020   20:28 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Los Angeles adalah kota metropolitan yang tergolong  kota dunia Alpha, berada pada urutan ketiga dibawah New York dan Tokio. Saat penulis berkunjung ke Los Angeles pada tahun 2000-an kota ini sangat gemerlap dengan grdung pencakar langitnya, pusat bisnis, pusat mode, pusat perfilman dunia Hollywood, pusat teknologi dan pusat hiburan.

Saya sangat miris saat mendapat kabar dari teman yang tinggal di sana bahwa Los Angeles sekarang menjadi kota yang menyeramkan dengan banyak warganya yang tinggal di jalanan (homeless).

Bahkan kabarnya, warga kota yang tidak memiliki rumah terjadi di banyak kota, tidak hanya di Los Angeles. San Fracisco dilaporkan kondisinya yang terburuk.

Walau warga belum pada taraf kelaparan, karena Pemerintah dan banyak yayasan sosia masih memberikan bantuan makanan, namun cukup riskan bila  Anda berjalan kaki sendiri pada salah satu sudut kota, karena dapat mengalami perustiwa kejahatan entah perampokan atau penodongan.

Yang menjadi problem utama di Los Angeles adalah banyaknya pengangguran akibat runtuhnya sektor industri. Harga rumah yang selangit yang tidak terbeli oleh para pengangguran. Masih ditambah sikap malas karena hanya mau bekerja dengzn upah tinggi. Upah minimum saat ini sekitar USD 15.4 Yang lebih parah lagi, sudah pengangguran mereka masih mengkonsumsi narkoba.

Kesenjangan ekonomi makin lebar antara si.kaya dan si.miskin. sehingga kota menjadi makin tidak aman. Keputusan mereka untuk tetap mengkonsumsi narkoba disamping makanan sehari-hari makin menjerumuskan kehidupan mereka. Mirip seperti kejadian di Tiongkok kuno saat candu menguasai penduduk dan menimbulkan krisis idemtitas.

Hal ini juga dampak hengkangnya industti besar dari Amerika dan ramai-ramai mengalihkan pabriknya ke Tiongkok, India dan Mexico dengan alasan upah buruh yang lebih murah. Contoh paling jelas Apple yang baru saja membuka pabrik di Tiongkok dan saat ini sedang mencari buruh besar-besaran.

Amerika saat ini masih kaya sumber daya, namun karena keputusan politik yang amburadul akibatnya menjerumuskan perekonomian ke titik terendah.

Meski hilangnya industri berakibat negatif, yakni banyaknya pengangguran, namun justru disambut baik oleh para pendukung lingkungan, karena pencemaran lingkungan berkurang. Untuk mengatasi problem ini diperlukan keseimbangan Undang-Undang melalui keputusan politik yang bijak.

Amerika sebentar lagi menghadapi pemilihan umum, semoga terpilih presiden yang mampu membawa kejayaan Amerika kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun