Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Tips Menulis Konten Kuliner

8 Oktober 2020   19:16 Diperbarui: 8 Oktober 2020   19:19 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner Amerika Selatan (sumber: jejakpiknik.com)

Saya pernah mengikuti sebuah sesi pelatihan food photography, salah satu kiatnya adalah hasilkan foto atau gambar yang bisa membuat orang lapar. Nah, pada acara A to Z Kompasiana Blogshop sore ini dengan tajuk "Mencicipi Makanan Lewat Tulisan", Widha Karina, Content Superintendent Kompasiana telah memberikan tips-tips menulis konten kuliner pada laman Youtube selama satu jam. Salah satunya adalah lengkapilah tulisan kuliner Anda dengan gambar atau video yang membuat orang menjadi lapar.

Konten Kuliner di laman Kompasiana terus meningkat dari tahun ke tahun. Dari data yang sempat diambil, tahun 2018 terdapat 1.398 tulisan (1,2%), tahun 2019 1.916 tulisan (1,4%) dan hingga Oktober 2020 sudah ada 2.041 tulisan (1,2%). Prosentase tersebut dari total seluruh tulisan yang diunggah ke Kompasiana.

Apa yang bisa ditulis tentang kuliner? Anda dapat menulis resep, tips mencari kuliner, tutorial dan review sebuah kuliner. Intinya konten kuliner harus berisikan food story dan kebudayaan. Review kuliner banyak didapati pada laman khusus kuliner seperti zomato dan pergi kuliner.

Apa saja komponen sebuah konten kuliner? Penulis dapat menuliskan deskripsi tentang kuliner yang disajikan, tips tentang rasa, aroma, tekstur, visual, cara menikmati, cara menuju lokasi, resep masakan hingga adanya promo yang sedang berlangsung.

Konten kuliner boleh berisikan penilaian pribadi atau opini pribadi penulis, namun supaya jangan membuat pengusaha rumah makan tidak gulung karpet, Marla Lasappe sebagai nara sumber kedua memberikan saran agar mereview makanan lain agar tidak mematikan bisnis kuliner si pemilik rumah makan, bila menjumpai makanan yang kurang enak.

Konten kuliner agar lebih menarik sebaiknya ditambahkan gambar atau video pendukung. Bisa tentang tahap pembuatan makanan hingga sosok si pembuat makanan (chef) atau si pemilik rumah makan.

Dan jangan dilupakan, banyaklah bercerita, tentang asal usul, sejarah atau filosofi, inovasi, penggunaan bahan, alat masak hingga teknik memasak.

Saat ingin membuat konten kuliner libatkan panca indera Anda. Saat memasuki rumah makan (mata, hidung), saat menyantap atau mencicipi makanan (lidah, mata, tangan) dan saat melakukan wawancara dengan chef atau pemilik rumah makan (telinga).

Ada tiga cara yang perlu diperhatikan saat ingin membuat konten kuliner. Maksimalkan panca indera Anda. Tuliskan kisah dibalik sajian, yang membutuhkan riset kecil.  Serta cara pengemasan yang menggiurkan. Contoh memasang foto supaya pembaca menjadi lapar atau ingin makan. Tentang kisah dibalik sajian penulis perlu menyimak cerita dari chef atau pemilik rumah makan.

Tips bagi Anda yang ingin membuat konten tentang kuliner:

- kombinasikan dengan keahlian atau ilmu yang dimiliki, misal membahas interior rumah makan

-tingkatkan kapasitas yang berhubungan dengan kuliner

- asah kepekaan indera Anda

-milikilah spesialisasi atau kekhasan, misal selalu membahas tentang mie, tentang ramen

-selalu rajin berlatih membuat konten

Menjelang akhir acara blogshop, ditampilkan nara sumber kedua, Maria Lasappe yang merupakan salah satu admin komunitas KPK (Kompasianer Penggila Kuliner). 

Menurut Marla, KPK sekarang digawangi oleh 8-9 admin dari senior dan generasi milineal. Saat ini KPK sudah ada di Jabodetabek, Bandung dan Surabaya, dan tentunya selalu terbuka untuk kota-kota lain.

Sukanya bergabung di KPK bisa kopi darat dengan sesama Kompasianer, karena saat diundang mereview kuliner paling tidak ada 15 orang Kompasianer.  

Senang dapat mencicipi aneka kuliner. Juga sekaligus jalan-jalan, seperti ke Bekasi, Bogor, Cirebon hingga Bogor. Dukanya bila pengundang terlalu banyak mengatur, harus membuat video sekian waktu atau membatasi makanan yang harus direview.

Pada umumnya pengundang baik pemilik mall atau pemilik rumah makan ingin eventnya atau rumah makannya dipromosikan oleh para blogger. Meski demikian para blogger sebagai influencer harus menulis secara bertanggung jawab.

Bagi Kompasianer yang ingin bergabung dengan komunitas KPK silakan menghubungi admin KPK melalui media sosial KPK (Facebook, Instagram atau Twitter).

Akhirnya Widha Karina mengutip kalimat pakar kuliner Indonesia, William Wongso, bahwa "kuliner itu penting sebagai budaya bangsa. Identitas kita yang selama ini tidak disadari".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun