Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bukan Jalan-jalan Biasa ala Taufik Uieks

5 Oktober 2020   19:22 Diperbarui: 5 Oktober 2020   19:51 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jejak Langkah Menuju Baitullah (dokpri)

Judul Buku: "Jejak Langkah Menuju Baitullah" Jilid Pertama

Penulis: Taufik Hidayat / Taufik Uieks

Penerbit: Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan

Cetakan Pertama : September 2020

ISBN : 978-623-94460-3-1

Jumlah halaman : 242 termasuk cover

Harga: Rp.90.000,- (softcover,BW), Rp. 235.000,- (hardcover, color)

Buku ini merupakan edisi revisi dari dua buku sebelumnya yakni "Mengembara ke Masjid-masjid di Pelosok Dunia" terbitan Peniti Media pada 2015 dan "1001 Masjid di 5 Benua" terbitan Mizan pada 2016. Selain banyak ditambahkan perjalanan baru yang belum ditampilkan  di kedua buku tersebut pada perjalanan perioda 2016-2019.

Buku jilid pertama yang dihiasi tidak kurang dari 100 foto hasil jepretan kamera penulis, buku jilid pertama ini benar-benar menampilkan kisah perjalanan mencari masjid di 5 benua, Asia (Indonesia, Brunei, Hong Kong dan India), Eropa ( Austria, Azerbaijan, Belanda, Belarus, Belgia, Inggris, Irlandia, Hungaria dan Georgia), Australia, Amerika (Amerika Serikat, Argentina) minus Afrika.

Bila kebanyakan orang jalan-jalan untuk wisata pemandangan atau belanja atau wisata religi ke Mekkah atau Jerusalem, maka Taufik yang kebetulan karena pekerjaannya harus melanglang buana selalu menyempatkan untuk sholat di masjid di kota/negara yang dikunjunginya, meski sebenarnya bisa saja sholat di kamar hotel.

Buku jilid pertama diawali dengan pengalamannya mengunjungi masjid tua berusia 600 tahun di Ambon.

Pengalaman lainnya adalah menemukan masjid seperti istana di kota Baku, Azerbaijan yang ruang sholatnya selalu tertutup.

Pengalaman yang paling berkesan saat dianggap saudara di masjid katedral di Minks, ibukota Belarus, di tengah cuaca dingin minus 16 derajat mendapatkan suguhan sup hangat serta roti persaudaraan setelah selesai sholat Jumat.

Masjid di Minks (Foto: Taufik Ujeks)
Masjid di Minks (Foto: Taufik Ujeks)

Pengalaman menarik lainnya adalah saat menghadiri Jumatan di Boston, Amerika Serikat, sholat ashar langsung disambung karena waktunya yang sangat berdekatan. Dan uniknya lagi saat peletakan batu pertama pembangunan masjid di Sharon dihadiri oleh pendeta, pastor dan rabbi.

Di New York City menemukan sebuah masjid berarsitektur campuran Timur Tengah dan modern yang memiliki dua alamat.  Ada juga masjid di New York City yang jemaatnya harus rela membayar USD 100 karena terkena tilang akibat parkir tidak pada tempatnya.

Sedangkan di Washington terdapat sebuah masjid yang bak gedung PBB karena banyak bendera yang dikibarkan disana. Di Armenia terdapat sebuah masjid bersejarah yang dikenal sebagai masjid biru. Kemudian ada masjid di Wina yang mengayomi semua aliran.

Sebuah masjid yang megah dikota Baku, Azerbaijan dengan empat buah menara dan dua kubah utama. Pada masjid ini terdapat dua pemimpin Syiah dan Sunni. Di kota Baku juga terdapat sebuah masjid yang dulunya pernah digunakan untuk kuil penyembah api.

Di Amsterdam, Belanda menemukan masjid yang pernah menjadi sarang teroris. Di Belgia, suasana Islami sudah mulai terasa dengan cukup banyak wanita yang mengenakan busana muslimah.

Masjid Sultan Omar Ali Syaifuddin adalah masjid terindah di Brunei. Juga terdapat masjid Hasanal Bolkiah yang merupakan masjid termewah, terbesar dan termegah. Di Brunei juga terdapat masjid berarsitektur Maroko.

Di Tblisi, ibukota salah satu bekas republik Soviet Anda dapat menyaksikan Sunni dan Syiah beribadah di dalam masjid yang sama.

Sedangkan di Hong Kong masjid berbentuk seperti perkantoran yang menempati 10 lantai baru dipuncaknya terdapat menara tunggal tanpa kubah. Di masjid ini dapat ditemukan VCD dan DVD AA Gym. Dan uniknya di Hong Kong Anda dapat menemukan pesantren. Lalu ada pula masjid yang harus melalui eskalator terpanjang di dunia.

Kalau di India, Anda bisa menemukan masjid berarsitektur Hindu dan Islam, maka  di Irlandia, Anda dapat menemukan gereja yang menjelma menjadi masjid.

Selain menceritakan cara menemukan masjid di tiap kota / negara yang dikunjungi, Taufik juga banyak berkisah tentang perkembangan Islam pada suatu negara.

Buku ini karena saking panjangnya harus dibagi menjadi 3 jilid, jilid 3 saat ini sedang dalam proses penyelesaian. Bagi yang berminat memiliki buku ini dapat langsung memesannya ke penulis buku.

"Hidup adalah sebuah perjalanan karenanya nikmati hidup sebagaimana ia mengalir adanya" demikian motto hidup Taufik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun