Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Festival Bulan Purnama dan Kue Bulan

1 Oktober 2020   06:15 Diperbarui: 1 Oktober 2020   06:30 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Festival Bulan Purnama  atau Festival Musim Gugur merupakan salah satu dari empat festival tradisional Tiongkok, selain Tahun Baru Imlek (Festival Musim Semi), Ceng Beng ( Festival Kubur) dan Peh Cun (Festival Bak Cang). Bila mengacu pada Tarikh Masehi tahun ini dirayakan pada tanggal 1 Oktober 2020.

Namun menurut penanggalan Tiongkok adalah tanggal 15 bulan ke delapan. Karena tanggal 15 bulan akan terlihat bulat dan terang. Orang akan senang memandang ke arah bulan yang tampak terang di langit.

Lazimnya, para pengembara akan kembali ke kampung halaman atau mudik untuk melakukan reuni keluarga, sehingga festival ini juga sering dikenal sebagai Festival Reuni Keluarga.

Asal mula reuni keluarga ini berasal dari cerita legenda kuno, yang pada saat itu masih terdapat sepuluh matahari di langit. Banyak tanaman mati karena kepanasan. Beruntung ada seorang pemanah bernama Hou Yi yang berkenan menolong warga dengan memanah jatuh sembilan matahari dari puncak gunung. Hou Yi sangat dihormati dan disayangi warga dan Hou Yi berhasil menikahi seorang gadis cantik bernama Chang E. 

Saat Hou Yi pergi berburu, muridnya yang bersifat jahat mengancam Chang E untuk menyerahkan obat keabadian milik Hou Yi. Chang E untuk melindungi obat keabadian itu lalu menelannya dan segera terbang meninggalkan bumi menuju bulan.

Karena Chang E rindu pada suaminya, maka tiap tanggal 15 bulan ke delapan Chang E selalu turun ke bumi untuk menjumpai Hou Yi.

Setelah Chang E berubah menjadi Dewi dan pergi ke bulan, warga menbakar dupa di bawah sinar bulan untuk memohon keberuntungan dan keselamatan kepada Dewi Chang E.
 
Pada malam Festival Musim Gugur, warga memandang bulan purnama sambil menikmati kue bulan. Kue bulan ini bentuknya bulat dengan aneka isi seperti coklat, nanas, keju, ham, kacang hijau dan durian.

Pada Festival Reuni Keluarga ini banyak anak yang telah sukses di rantau,  dihimbau untuk pulang menengok orang tuanya sebagai  ungkapan bakti anak terhadap orang tua. Sebagai oleh-oleh anak sering membawa kue bulan yang paling enak untuk dinikmati bersama orangtuanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun