Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hati Boleh Panas, Kepala Harus Tetap Dingin

30 September 2020   19:55 Diperbarui: 30 September 2020   20:20 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wakil negara kecil Vanuatu, Perdana Menteri Bob Loughman membuat gempar sidang umum PBB dengan menyerang Indonesia dengan tuduhan masih menjajah Tanah Papua. Vanuatu adalah negara kecil yang baru berdiri 1980 di kawasan Melanesia Samudera Pasifik yang penduduknya masih satu ras dengan suku asli Papua.

Bahkan tokoh Vanuatu alm Walter Lini pernah berujar, Vanuatu belum merdeka bila Papua Barat masih dijajah oleh Indonesia.  Serangan wakil negara Vanuatu ditengarai tidak memiliki fakta kongkret, karena hanya menyitir cuitan aktivis Hak Asasi Manusia Indonesia asal Medan Veronica Koman, tentang masih banyaknya pelanggaran HAM di Papua Barat. Serangan terhadap Indonesia dilakukan oleh Vanuatu sejak 2016.

Pada kesempatan hak jawab diplomat Indonesia Silvany Pasaribu telah memberikan perlawanan secara diplomasi agar Vanuatu jangan mencampuri kedaulatan Indonesia di Papua Barat

Sebenarnya bentuk perlawanan yang dilakukan oleh Silvany ini sangat tepat. Serangan yang dilakukan secara diplomatik harus dibalas dengan serangan melalui jalur diplomatik juga.

Sangat disayangkan netizen Indonesia sangat berapi-api ingin membela negaranya dengan melakukan serangan ke Instagram Pusat Pariwisata Vanuatu dengan kalimat-kalimat bernada rasis.

Meski hati panas seharusnya netizen Indonesia masih berkepala dingin, sehingga tidak perlu menyerang Instagram  Pusat Pariwisata Vanuatu. Apalagi menyerang dengan menggunakan akun baru yang tidak jelas siapa jati dirinya. Hal ini justru dapat merugikan posisi Indonesia di mata dunia. 

Pada Pemerintahan Presiden Joko Widodo pembangunan di Papua Barat sangat diperhatikan bahkan harga BBM yang dulunya sangat tinggi sekarang sudah sama dengan harga di pulau Jawa. Mungkin masih ada beberapa kejadian yang melanggar HAM, hal ini pasti akan terus diperbaiki.

Jadi, serangan dari negara lain secara diplomatik sewajarnya ditanggapi melalui jalur diplomatik juga. Para netizen harus bersabar dan memberi kesempatan para diplomat Indonesia untuk menjalankan tugasnya secara profesional.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun