Wakil negara kecil Vanuatu, Perdana Menteri Bob Loughman membuat gempar sidang umum PBB dengan menyerang Indonesia dengan tuduhan masih menjajah Tanah Papua. Vanuatu adalah negara kecil yang baru berdiri 1980 di kawasan Melanesia Samudera Pasifik yang penduduknya masih satu ras dengan suku asli Papua.
Bahkan tokoh Vanuatu alm Walter Lini pernah berujar, Vanuatu belum merdeka bila Papua Barat masih dijajah oleh Indonesia. Â Serangan wakil negara Vanuatu ditengarai tidak memiliki fakta kongkret, karena hanya menyitir cuitan aktivis Hak Asasi Manusia Indonesia asal Medan Veronica Koman, tentang masih banyaknya pelanggaran HAM di Papua Barat. Serangan terhadap Indonesia dilakukan oleh Vanuatu sejak 2016.
Pada kesempatan hak jawab diplomat Indonesia Silvany Pasaribu telah memberikan perlawanan secara diplomasi agar Vanuatu jangan mencampuri kedaulatan Indonesia di Papua Barat
Sebenarnya bentuk perlawanan yang dilakukan oleh Silvany ini sangat tepat. Serangan yang dilakukan secara diplomatik harus dibalas dengan serangan melalui jalur diplomatik juga.
Sangat disayangkan netizen Indonesia sangat berapi-api ingin membela negaranya dengan melakukan serangan ke Instagram Pusat Pariwisata Vanuatu dengan kalimat-kalimat bernada rasis.
Meski hati panas seharusnya netizen Indonesia masih berkepala dingin, sehingga tidak perlu menyerang Instagram  Pusat Pariwisata Vanuatu. Apalagi menyerang dengan menggunakan akun baru yang tidak jelas siapa jati dirinya. Hal ini justru dapat merugikan posisi Indonesia di mata dunia.Â
Pada Pemerintahan Presiden Joko Widodo pembangunan di Papua Barat sangat diperhatikan bahkan harga BBM yang dulunya sangat tinggi sekarang sudah sama dengan harga di pulau Jawa. Mungkin masih ada beberapa kejadian yang melanggar HAM, hal ini pasti akan terus diperbaiki.
Jadi, serangan dari negara lain secara diplomatik sewajarnya ditanggapi melalui jalur diplomatik juga. Para netizen harus bersabar dan memberi kesempatan para diplomat Indonesia untuk menjalankan tugasnya secara profesional.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H