Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Youtuber, Dari Hobi ke Profesi

25 September 2020   21:52 Diperbarui: 10 Maret 2022   13:27 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paula Verhoeven (sumber: id.m.wikipedia.org)

Saar era Baby Boomer, setiap anak bila ditanya cita-citanya ingin jadi apa. Jawabannya selalu tidak jauh dari dokter atau insinyur. Ya memang tidak salah karena pada era Baby Boomer profesi dokter dan insinyur diidolakan mampu menangguk kekayaan.

Siapapun bangga bila berhasil memperoleh menantu dengan profesi ini. Jaminan keluarga anaknya minimal masuk golongan menengah keatas. Memang masih kalah jauh dibanding pengusaha yang bisa menjadi konglomerat, namun profesi dokter dan insinyur selalu jadi incaran gadis-gadis atau orang tua yang sedang mencarikan jodoh anaknya.

Kini abad ke 21 adalah era milenial, internet sudah merambah kemana-mana, bahkan anak kecil usia 3 tahun sudah keranjingan permainan daring (game online). Kini tiap anak yang dilahirkan di era milenial bila ditanya cita-citanya pasti akan berkisar pada profesi yang bersentuhan dengan internet, seperti youtuber atau influencer.

Profesi Youtuber disinyalir mampu meraup pundi-pundi setara artis terkenal. Sebut saja Youtuber terkaya saat ini Paula Verhoeven (kini isteri Baim Wong) yang konon penghasilan per bulannya mencapai 50k -950k USD. 

Kebetulan Paula memiliki wajah cantik dan tubuh proporsional sebagai model sehingga tidak sulit mendapatkan penggemar sehingga banyak pemasang iklan yang rela menggelontorkan dana untuk produk yang dipromosikannya.  

Penghasilan seorang Yootuber profesional sudah melebihi gaji direktur perusahaan besar.  Jadi orang tua era milineal pasti gembira bila anaknya memiliki cita-cita sebagai Youtuber.

Untuk seorang Yotuber yang kelasnya jauh dibawah Paula saja sudah dapat mendulang sekitar Rp. 2,6 juta per hari bila videonya ditonton oleh 1000 orang. Bisa dibayangkan berapa penghasilannya per bulan.

Itulah sebabnya seorang Youtuber profesional mampu memiiki tim kreatif yang menyiapkan materi konten, jalan cerita (script), pengambil video, penyunting video (editing), pengisi suara (dubbing) hingga promosinya. Dengan memiliki tim kreatif ide segar akan mengalir terus.

Profesi Youtuber sebenarnya diawali dari hobi membuat vlog yang  dapat ditunjang oleh hobi menulis dalam bentuk blog.  Kombinasi vlog dan blog akan menghasilkan cerita dan gambar yang menarik, apalagi diperankan oleh Youtubrr yang cantik dan seksi.

Profesi lainnya yang cukup menjanjikan setingkat dibawah Youtuber adalah influencer (orang yang mempengaruhi). Pada umumnya seorang influencer harus mempunyai pengikut(follower) cukup banyak, sekitar jutaan pengikut dan ini benar-benar pengikut sejati bukan pengikut palsu hasil membeli.

Produsen pemilik produk pasti menyenangi influencer yang mampu mempengaruhi pengikutnya untuk mengikuti produk yang dipakai atau dikonsumsinya. Entah itu tas, sepatu, pakaian, parfum, kosmetik hingga gawai.

Profesi lain yang sekarang mulai naik daun adalah atlet e-sport. Berawal dari hobi bermain game komputer lalu menjadi atlet profesionsl yang diganjar gaji bulanan ratusan USD. Sejak cabor e-sport masuk Asian Games, cabor ini makin vanyak peminatnya.

Masih adakah anak milenial yang bercita-cita untuk menjadi dokter atau insinyur? Silakan tanyakan pada anak-anak Anda. Yang pasti penghasilan dokter dan insinyur pasti kalah besar dibandingkan penghasilan seorang Youtuber.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun