Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Beda Ospek Virtual dan Ospek Konvensional

17 September 2020   05:53 Diperbarui: 17 September 2020   06:24 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ospek (sumber: beritasatu.com)

Masa penerimaan mahasiswa baru sudah berlalu, bahkan masa perkuliahan semester satu sebentar lagi akan segera dimulai. Namun pzndemi Covid-19 masih enggan raib dari bumi, maka kuliahpun pasti akan berlangsung secara virtual atau PJJ (Pendidikan Jarak Jauh). Bagaimana dengan tradisi ospek atau orientasi & perkenalan mahasiswa baru?

Beberapa kampus sudah mengumumkan akan menyelenggarakan ospek virtual. Bagaimana ospek diselenggarakan secara virual ? Anda tentu sudah terbiasa dengan webinar maka ospek virtual juga akan diselenggarakan dengan aplikasi seperti yang digunakan pada webinar atsu perkuliahan virtual yakni dengan aplikasi Zoom atau Microsoft Team atau Google Meeting.

Bagi mahasiswa baru yang ingin mengikuti ospek virtual sebsiknya mulai memperaiapkan notebook atau smartphone, kuota internet yang cukup atau pasang wi-fi di rumah, menyiapkan headphone,  mengunduh aplikasi yang ditentukan, mematuhi aturan pada pertemuan virtual untuk menonaktifkzn microphone (unmute), sabar dan siap menerima perlakuan yang aneh-aneh dari  mahasiswa senior dan mengaktifkan video sehingga bila ada sesi foto, wajah si mahasiswa baru akan terekam kamera.

Hampir dapat dipastikan ospek virtual tidak seseru dan sesadis ospek konvensional. Yang pasti sudah ada aturan bahwa ospek dilarang mewajibkan calon mahasiswz untuk mengenakan atribut aneh-aneh, misal berkalungkan pete atau bertopi dengan hiasan bulu ayam, seperti pernah terjadi psda ospek konvensional.

Menurut dugaan penulis, ospek virtual akan diisi perkenalan kampus, perkenalan organisai kemahasiswaan, ceramah dari dosen, nyanyi dan tanya jawab antara mahasiswa senior dan mahasiswa.baru. Siksaan fisik seperti puzh up bila terlambat hampi dipasikan tidak akan terjadi.

Namun adegan bentakan dari mahasiswa senior kepada mahasiswa baru dipastikan masih dapat terjadi, seperti yang viral terjadi di Unesa (Universitas Negeri Surabaya). Pada video tang viral ini seorang mahasiswi baru dibentak-bentak mahasiwa senior gara-gara lupa memakai ikat pinggang.

Kenangan ospek konvensional

Ospek konvensional atau yang lebih dikenal sebagai Mapram (Masa Pranakti Mahasiswa) yang pernah penulis alami pada era 1970-an. Pada awal acara mahasiswa baru harus berkumpul di Pusat Universitas (University Centre) pzda jam 6 pagi berpakaian baju putih dan celana panjang hitam bagi mahasiswa baru dan kepala dicukur gundul dan ikat pinggang dari pete dan tongkat dari sapu lidi, bagi mahasiswi baru memakai baju putih dan rok hitam dengan rambut dikucir 10 serta ikat pinggang kaleng, membawa tongkat dari sapu ijuk dan tanpa make-up. Yang datang terlambat pasti kena hukum fisik  seperti push up atau lari keliling lapangan sepak bola.

 Lalu kami harus melakukan senam pagi dengan gerakan yang lucu. Yang tertawa atau salah gerakan akan dipanggil kedepan dan mendapat hukuman. Yang pzling beruntung adalah mahasiswi baru yang cantik, pasti akan diselamatkan mahasiswa senior untuk dipilih mrnjadi staf sekretariat, seksligus di prospek sebagai pzcar. Selain bentakan, banyak gojlokan fisik seperti berjalan dengan jongkok atau harus masuk kolam kotor. Pada malam hari selalu ada tugas untuk melengkapi atribut, misalnya mrmbswa telur angsa, kasihanlah angsa di rumah penduduk yang dikejar-kejar untuk diambil telurnya. Meski sangat melelahkan secara fisik namun sangat berkesan sebagai pengalamsn yang tidak terlupakan.

Apakah ospek virtual akan mampu mengukir kenangan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun