Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yuk Mengetahui Kunci Mendamaikan Konflik

9 Agustus 2020   18:53 Diperbarui: 9 Agustus 2020   19:00 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik adalah pertikaian antara dua orang atau kelompok untuk mencapai tujuan salah satu pihak dengan fitnah, ancaman atau kekerasan.

Konflik dapat terjadi di bidang politik, namun juga banyak terjadi dalam tempat kerja, pertemanan maupun keluarga. Konflik ada yang sifatnya kecil yang mudah didamaikan, tetapi ada pula yang sangat besar seperti konflik politik di Irlandia Utara.

Upaya mendamaikan konflik tidak selalu disambut baik, justru sering mendapat serangan dari pihak yang sedang berkonflik. Bila Anda hendak mendamaikan konflik jangan harap orang akan menyenangi Anda. Sama halnya saat John Hume ingin menemui  ke dua pihak yang berkonflik di Irlandia Utara dia mendapat banyak kecaman, tentangan dan kritik.

Untuk mendamaikan konflik, Anda menbutuhkan keberanian untuk mengambil risiko. Anda yang mengupayakan perdamaian akan dihargai banyak pihak karena Anda dapat menyampaikan solusi jangka panjang, diatas kepentingan jangka pendek.

Anda harus dapat menunjukkan apa yang mereka butuhkan (tujuan) yang lebih baik dari apa yang mereka inginkan (keegoisan). Anda harus dapat menyampaikan kebenaran dengan sikap dan kalimat yang dapat diterima pihak-pihak yang berkonflik.

Sebenarnya pada setiap konflik terdapat ketakutan menghadapi diri sendiri atau masa depan, kelemahan pada diri atau kelompok yang sedang berkonflik.

Jadi perdamaian dapat terjadi bila mereka yang berkonflik dapat berdamai dengan dirinya sendiri.

Untuk dapat menciptakan perdamaian, mereka yang berkonflik harus pulang ke keluarganya dan menemukan cinta di dalam keluarganya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun