Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berkorban Meniru Nabi Ismail

30 Juli 2020   23:20 Diperbarui: 31 Juli 2020   07:00 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Besok adalah libur nasional Idul Adha atau Idul Qorban atau Lebaran Haji. Tahun ini adalah perayaan Idul Adha 1441 Hijriah. Bila tidak sedang pandemi Covid-19 saat ini pasti banyak kaum muslim yang sedang menunaikan ibadah haji di Mekah. Sayangnya gara-gara pandemi Covid-19 terpaksa pemerintah Saudi Arabia melarang ibadah haji tahun ini.

Di Indonesia perayaan Idul Adha dirayakan tidak semeriah Idul Fitri yang diawali dengan berpuasa sebulan penuh dan ritual mudik, sementara di Saudi Arabia perayaan Idul Adha lebih meriah karena bertepatan dengan waktu berhaji. Namun sehari sebelum hari H takbir dan bedug tetap berkumandang menandakan malam takbiran.

Perayaan Idul Adha lazimnya disertai dengan penyerahan hewan korban kepada Panitia korban di masjid-masjid. Biasanya hewan korban adalah seekor sapi atau kambing yang sehat. Karena setelah dipotong dagingnya akan dibagikan kepada warga miskin disekitar masjid. Karena suasana pandemi Covid-19 Panitia Korban harus mengatur jarak saat pembagian daging korban. Agar pembagian daging korban tidak meningkatkan penularan Covid-19. Para penerima daging korban harus taat protokol kesehatan diantaranya memakai masker dan menjaga jarak (tidak berkerumun).

Peringatan Idul Adha sesungguhnya memperingati Nabi Ibrahim yang karena kesetiaannya pada Allah rela mengorbankan anak tunggalnya., Ismail. Hampir sama dengan agama Nasrani yang memperingati Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan putra tunggalnya, Iskak untuk persembahan. Alllah akhirnya minta kepada Nabi Ibrahim untuk mengganti anaknya dengan hewan korban. Itulah cikal bakal orang berkorban pada Idul Adha.

Kesetiaan yang luar biasa dari Nabi Ibrahim pada Allahnya patut dicontoh. Saat ini sangat jarang orang yang sedemkian setia pada perintah Allah.

Orang harus dapat mencerna arti dari pengorbanan Nabi Ismail adalah kesetiaan. Dan kesetiaan ini bukan terhadap sesama manusia melainkan kesetiaan kepada Yang Maha Kuasa. Bila orang yang sangat percaya kepada Allah rela berkorban untuk menunjukkan kesetiaannya, maka orang sekarang selain harus setia kepada Allah juga harus setia kepada isterinya, keluarganya dan negaranya.

Jadi jadilah warga negara yang baik yang setia kepada negara dan tidak menghujat Presiden sebagai simbol negara. Kesetiaan warga negara terhadap negaranya pasti akan menyelamatkan negara ini dari resesi, meski ada gangguan Covid-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun