Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Obsesi

26 Juli 2020   13:54 Diperbarui: 26 Juli 2020   13:49 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah itu obsesi? Obsesi adalah gangguan pikiran yang selalu menggoda seseorang. Misalnya orang yang mencintai uang, ia akan selalu terobesi untuk mendapatkan uang lebih banyak lagi. Orang tidak akan pernah puas meski sudah terpenuhi hasratnya. Tidak melulu uang, orang yang yang telah memiliki ratusan pasang sepatu seperti almarhum isteri Presiden Filipina Imelda Marcos masih sekalu terobsesi untuk mendapatkan sepatu yang lain.

Demikian pula halnya orang yang mengejar cinta seseorang. Kalau Anda berhasil mempersunting wanita itu maka Anda akan merasa berbahagia. Obsesi ini selalu menghantui pikirannya kalau saja, kalau saja, seandainya sudah terpenuhi "kalau saja" itu tidak akan pernah selesai.

Setiap orang mempunyai obsesi yang berbeda berdasarkan sesuatu yang membuatnya merasa bahagia. Setiap orang memiliki keinginan untuk mendapatkan sesuatu. Entah itu berupa uang, makanan, nafsu belanja dan lain-lain. Lebih tepatnya digambarkan seperti orang kecanduan narkoba, selama narkoba belum diberikan ia tidak akan merasa terpuaskan.

Perasaan ini tidak akan berlangsung terus, tetapi selalu muncul niat untuk mendapatkan lagi. Bila pada pikiran Anda selalu muncul "kalau saya berhasil mendapatkan sesuatu maka saya akan bahagia." Sebaiknya Anda perlu berhenti dan mencoba merenung dan berusaha mematahkan obsesi ini dengan cara mengatur skala prioritas.

Jangan Anda memiliki kepuasan hidup atau kebahagiaan pada sesuatu seperti uang,  pangkat, nafsu belanja dll. Anda tidak boleh tergantung pada sesuatu guna mencapai kepuasan hidup.

Sebaiknya Anda harus sanggup merasa puas dengan kondisi apapun karena kepuasan hidup itu tidak ada batas akhirnya. Menyenangi sesuatu itu perlu, namun hingga terobsesi pada sesuatu itu berlebihan dan berbahaya bagi diri Anda.

Kebahagiaan seseorang ditentukan oleh ketulusannya menerima kondisi apapun  bila Anda mempunyai obsesi maka obsesi yang akan menjadi perintangnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun