Bila Anda memiliki sesuatu entah itu mobil, sepeda motor, televisi atau sepeda yang kini " naik daun" pasti pernah mengalami kerusakan. Bila barang- barang yang rusak dengan mudah Anda memanggil montir atau pergi ke bengkel untuk memperbaikinya.Â
Setelah barang-barang  ini diperbaiki, tergantung  siapa yang memakainya, entah Anda sendiri, isteri Anda, anak Anda atau sopir Anda bila cara pemakaiannya ceroboh, tentu barang yang selesai diperbaiki dapat rusak lagi.
Bagaimana bila yang "rusak" adalah anak Anda? Mungkin Anda akan membawanya ke gurunya, bahkan hingga ke psikolog atau konselor bimbingan. Setelah "diperbaki", Anda merasa semuanya sudah beres. Benarkah?
Namun sebagus apapun sekolahnya atau seahli apapun konselornya tetap belum dapat menggantikan peran orang tua. Sebagai orang tua, Anda memiliki tanggung jawab untuk membangun masa depan anak. Anda harus mampu menanamkan nilai-nilai kehidupan dan karakter yang baik bagi anak Anda.
Masa pandemi virus Corona, anak-anak belajar secara e-learning dan orang tua banyak yang mendapat program Work From Home dari  tempat kerjanya.Â
Disinilah saatnya orang tua mengambil peran lebih banyak dalam kehidupan anak-anak. Rumah kembali menjadi sentra pendidikan mengambil alih fungsi sekolah. Orang tua harus mampu menjadi guru sekaligus konselor yang harus mendengarkan segala keluhan anak dan memberikan solusinya.
Bagi orang tua yang memiliki iman yang kuat, rumah bisa sekaligus menjadi tempat ibadah guna mengembangkan iman anak-anak. Belajar membaca kitab suci sekaligus membahasnya bersama adalah suatu quality time yang amat berharga.
Kesempatan sudah terbuka, orang tua harus mampu meningkatkan perannya dengan meng-upgrade kemampuannya agar mampu menjawab semua pertanyaan yang muncul. Orang tua harus memiliki pengetahuan sekaligus keterampilan mendengar, meningkatkan empati, menguji kesabaran, memberi semangat dan lain-lain.
Dengan Anda tidak ke tempat kerja  jadikan hari-hari kebersamaan ini sebagai quality time bagi keluarga Anda.