Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Gerakan Pakai Masker" Sasar Pasar Tradisional

9 Juni 2020   18:47 Diperbarui: 9 Juni 2020   18:37 1416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerakan Pakai Masker (dokpri)

Perkumpulan Semua Peduli Bangsa (PSPB) pada tanggal 27 Juni 2020 telah meluncurkan "Gerakan Pakai Masker" di Pasar Tanah Tinggi, Tangerang, Banten. 

Perkumpulan ini merupakan inisiasi dari beberapa figur publik yang peduli dan prihatin  dengan mandegnya roda perekonomian di Indonesia terhadang oleh upaya pencegahan penularan virus corona  (covid-19) yang membuat seluruh orang harus tinggal di rumah.  

Bila upaya untuk menggerakkan roda perekonomian tidak segera dilakukan, hampir dipastikan orang-orang yang kehilangan pekerjaan dan butuh makan akan menjadi liar dan dapat mengganggu keamanan nasional. Inisiasi dilakukan diantaranya oleh Sigit Pramono (Direktur Utama Bank BNI), Endang Hayuranda (Prodia), Pande Riono (ahli epidemiologi Universitas Indonesia), Andy F.Noya, Yenny Wahid, Kemal Gani, Djito Kasilo, Danton Sihombing, Yuswohady, Eric Martoyo (vocalis Montecristo), Dian Sastro dan Joko Setiyanto (Ketua Umum Asosiasi Pasar Indonesia) dengan misi menyiapkan masyarakat, termasuk para pedagang pasar tradisional agar siap menghadapi era New Normal. 

Sambil bekerja atau berdagang, mereka diharapkan tetap aman dari penularan virus corona dengan tetap mematuhi protokoler pencegahan penularan virus corona, diantaranya tetap memakai masker selama beraktivitas, tentunya tetap tidak lupa menjaga kebersihan, dan menjaga jarak.

Dipilihnya pasar tradisional sebagai target utama disebabkan pasar tradisional adalah urat nadi perekonomian masyarakat. Dengan beroperasinya pasar tradisional perekonomian otomatis dapat bergerak secara normal. Meski disadari pasar tradisional adalah salah satu sumber penularan virus corona karena banyak terjadi interaksi dan kotor (becek).

Salah satu penyebaran virus adalah melalui pernapasan dan percakapan (hasil studi National Academy of Science , Engineering and Medicine, USA).

Dengan orang mau memakai masker dengan cara yang benar, yakni menutup hidung dan mulut, ditengarai mampu menurunkan risiko tertular atau menularkan virus hingga 75%, jadi masker tidak hanya harus dipakai oleh mereka yang sedang tidak sehat, namun juga perlu dipakai oleh mereka yang sehat.

Memakai masker juga melindungi Anda dari terkena denda senilai Rp. 250.000,- berdasar Peraturan Gubernur No. 51/2020 pasal 8. Daripada harus kena denda dan risiko terpapar virus  lebih bijak bila Anda bersedia memakai masker. 

Salah satu upaya menggalakkan minat masyarakat untuk memakai masker dilakukan dengan membuat template "Lindungi Kamu dan Aku" dengan menempelkan foto Anda saat memakai masker yang diunggah di sosial media (Facebook, Instagram, Twitter maupun WhatsApp).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun