Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perlukah Wanita Berpendidikan Tinggi?

18 Mei 2020   18:59 Diperbarui: 18 Mei 2020   18:58 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kota-kota kecil, orang tua masih sering berpendapat bahwa yang perlu mengenyam pendidikan tinggi adalah anak pria. Tabungan pendidikan lebih diutamakan bagi anak pria. Alasannya sederhana, anak wanita disekolahkan tinggi-tinggi, akan sulit mendapatkan jodoh atau akhirnya masuk ke dapur juga bila sudah jadi isteri orang.

Benarkah alasan kuno itu? Pada era emansipasi wanita, anak wanita juga menuntut untuk diberikan kesempatan yang sama dalam pendidikan.

Beberapa alasan yang dapat dikemukakan agar wanita mengenyam pendidikan tinggi diantaranya:

1. Sebagai isteri, wanita juga perlu untuk mendidik anak

2. Sebagai isteri, wanita tidak cukup cantik saja, tetapi juga otaknya harus berilmu

3.  Bila suami mengalami kegagalan dalam bisnis atau karirnya terhenti  isteri dapat membantu bekerja  mampu membantu secara finansial.

4. Wanita asal tetap peduli pada keluarga dan tidak mengutamakan karirnya.

5. Bila terjadi musibah  misal suami sakit atau meninggal dunia, isteri dapat mandiri dan bertahan menggantikan sebagai tulang punggung keluarga

6. Wanita berpendidikan tinggi wawasannya lebih luas  sehingga tidak mudah ditipu.

Setelah memahami alasan-alasan diatas  masihkah orang tua menomor duakan pendidikan anak wanitanya? Semoga pikiran para orang tua lebih tercelikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun