Di penghujung tahun 2019, KETAPELS (Kompasiana Tangerang Selatan Plus) menyelenggarakan Mini Workshop dengan mengambil tempat di Rumah Makan Khas Sunda Mang Kabayan, Jl. RC Veteran, Bintaro. Salah satu topik yang dibahas adalah Food Photography dengan menampilkan nara sumber Suciarti Wahyuningyas yang terkenal dengan Instagram @akuchichie.
Food Photography dengan Smartphone
Untuk menguasai Food Photography, Anda tidak harus memiliki kamera mahal sekelas DSLR (Digital Single Lens Reflex) atau Mirrorless, dengan menggunakan smartphone sudah memadai. Fotografi menggunakan smartphone sangat mengandalkan cahaya, dan yang paling utama jangan malas membersihkan lensa bagian belakang smartphone Anda.
Sebelum melakukan pemotretan, Anda harus mempelajari tata cahaya, sebaiknya yang masuk melalui jendela, jangan terkena cahaya langsung, karena akan menimbulkan  bayangan yang mengganggu hasil foto.
Memotret makanan dengan smartphone hanya ada dua sudut pengambilan (angle), smartphone dalam posisi berdiri dan tidur. Pada saat memotret dengan posisi smartphone berdiri, peganglah smartphone dengan tangan kiri, setelah muncul tanda "auto focus", barulah eksekusi penekanan tombol kamera dengan menggunakan  tangan kanan.
Pada saat memotret dengan smartphone pada posisi tidur, bila diperlukan Anda dapat menaiki kursi sambil berdiri atau berlutut dengan alas kursi guna mendapatkan sudut pengambilan gambar yang tepat.
Guna menghasilkan foto yang fokus, manfaatkan grid atau 9 kotak yang dikenal sebagai "rule of third". Letakkan fokus foto pada empat titik dari 9 kotak tersebut.
Foto stylist menyarankan saat memotret makanan jumlah obyek yang dipotret harus ganjil, boleh satu obyek dengan tambahan sendok, serbet, atau buku.
Guna menghindari meja yang kurang menarik, disarankan untuk selalu membawa aksesoris foto seperti serbet warna putih untuk digunakan sebagai alas makanan yang akan dipotret. Juga jangan memotret makanan dalam posisi landscape.
Aplikasi Editing
Jarang memotret makanan dengan smartphone sanggup mendapatkan foto sekali jadi. Banyak hal yang masih perlu diperbaiki, untuk itu diperlukan memiliki aplikasi penyuntingan (editing), seperti Snapseed yang bersifat tidak berbayar, cocok bagi pemula, atau aplikasi berbayar bagi Anda yang mulai menanjak ke jenjang profesional dengan menggunakan Lightroom atau VSCO.
Penyuntingan foto makanan yang perlu diperhatikan adalah:
- jangan mengubah warna
- editing sebaiknya hanya untuk brightness, saturasi dan struktur
- mengubah warna akan menghilangkan selera makan, jadi hindari penyuntingan tone yang berlebihan.
Pencahayaan (Lighting)
Pencahayaan merupakan salah satu faktor terpenting dalam fotografi, sebaiknya memanfaatkan cahaya dari matahari pada waktu diantara jam 8 pagi hinga jam 4 sore. Jangan menggunakan flash, serta hindari pencahayaan langsung dari lampu warna kuning.
Beberapa sudut pengambilan foto yang lazim dikenal adalah Eye Level, Bird Eyes View, High Angle, Frog Eye, dan Canted Angle.
Framing membuat fokus pada satu titik subyek. Dengan menggunakan framing akan memberikan efek ruang tajam pada foto yang dihasilkan.
Guna menghasilkan foto terbaik, sebelum melakukan pemotretan buatlah konsep dari setiap foto makanan yang akan diunggah, seperti  breakfast, flatlay, komersial dan hans in frame.
Sangat menarik mempelajari Food Photography, khususnya dapat dipraktekkan langsung dan hasil foto langsung mendapat penilaian dan komentar dari nara sumber.
Paling tidak, pulang dari mini workshop ini pengetahuan tentang cara memotret makanan sudah bertambah sehingga Anda dapat memajang foto makanan yang lebih profesional pada Instagram Anda.
Selamat berburu foto makanan, tapi ingat jangan di santap semua makanannya, agar jadwal diet Anda tidak kacau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H