Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Dua Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mengelola Komunitas

9 September 2019   09:31 Diperbarui: 9 September 2019   12:50 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presentasi Ainun (dokpri)

Sebuah komunitas harus memiliki keuangan yang terjamin agar roda aktivitas komunitas dapat selalu bergerak. Keuangan bisa dikumpulkan melalui iuran keanggotaan, saweran sukarela maupun upaya mencari dan bekerja sama dengan sponsor.

Yang terpenting adalah keterbukaan terbatas antara pengurus dan anggota. Disebut "terbatas" karena tidak perlu semua faktor keuangan harus dibuka kepada anggota. Namun bila ada anggota yang mempertanyakan penurus harus dengan bijak bersedia memberikan penjelasan secara terbuka dan transparan.

Contoh, bila sebuah komunitas menyelenggarakan lomba dengan hadiah dari sponsor. Bila diperlukan hadiah dikenakan potongan untuk kas komunitas, wajib diumumkan dari awal, misal hadiah akan dikenakan potongan 20% untuk kas komunitas.

Demikian pula dalam kerja sama dengan sponsor, pengurus wajib memiliki kontrak tertulis dengan sponsor. Khususnya mengenai kewajiban menyerahkan dana hadiah dalam berapa hari setelah pengumuman pemenang atau kalau memungkinkan berapa hari sebelum pengumuman pemenang. Sponsor yang ingkar janji atau wanprestasi, wajib diberi peringatan tertulis yang diketahui anggota komunitas, agar tidak ada kecurigaan dari anggota komunitas bahwa hadiah sengaja ditunda-tunda oleh pengurus.

Komunitas yang tidak memiliki transparansi dalam hal keuangan, dijamin akan terjadi saling curiga antara pengurus dan anggota, sehingga keutuhan komunitas akan sangat rentan dan kemungkinan besar untuk bubar sangat mungkin terjadi.

2. Regenerasi

Komunitas yang sehat adalah komunitas yang memiliki roda organisasi yang berputar sejalan waktu. Pengurus berganti setiap periode sehingga menghilangkan unsur kultus individu. Meski tetap diakui masih diperlukannya faktor figur panutan, tetapi tidak harus pendiri menjadi ketua seumur hidup.

Pendiri yang bijak harus menyiapkan regenerasi, paling tidak memilih lima calon pemimpin pengganti yang dapat diuji selama masa kepemimpinannya. Pendiri atau ketua eksis harus berani memberikan kepercayaan penuh kepada calon pemimpin pengganti dalam event-event besar. Disinilah kesempatan menilai dan menguji kemampuan sang calon pemimpin pengganti. Kalaupun harus mengalami kegagalan, harus mampu diterima sebagai proses pembelajaran atau pengkaderan.

Pendiri atau ketua eksis meski sering "gatal" untuk ikut bertindak, karena kawatir event tidak bisa berjalan sempurna atau calon pemimpin pengganti dinilai terlalu lamban, tetap perlu diberikan ruang untuk berkiprah sesuai kemampuannya. Pendiri atau ketua eksis hanya boleh memberikan petunjuk saat evaluasi.

Dengan cara ini regenerasi dapat terbentuk, sehingga pendiri atau ketua eksis tidak perlu harus menjadi ketua seumur hidup. Biarlah komunitas berkembang dan bergerak dengan alih kepemimpian yang wajar dengan terpilihnya kader yang mumpuni.

Bila dua hal utama ini dapat berlangsung baik, kemungkinan ancaman perpecahan akan dapat teratasi. Selamat ber komunitas!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun