Kenali Gejala dan Pencegahan Kanker Sejak Dini

Masih jelas dalam ingatan saya, 25 tahun silam, ketika saya ingin mengucapkan selamat ulang tahun pada seorang sahabat saya dan menunggu dengan sabar kedatangannya di rumahnya yang asri di bilangan Tangerang Selatan (dulu masih termasuk Jakarta Selatan). 

Saat turun dari mobilnya, kulihat matanya sembab seperti habis menangis dan dia terus berlari masuk ke dalam kamar, tanpa menghiraukan kehadiranku.

Saya hanya dapat menghampiri suaminya dan menanyakan ada apa, kenapa menangis di hari ulang tahun yang seharusnya dirayakan dengan suka cita. 

Suaminya dengan lirih dan mata berkaca-kaca menjelaskan, "Isteriku di vonis kena Ca stadium 4". Sejak itu kehidupan keluarga sahabat saya berubah 360 derajat, dari yang berjarak dengan rumah sakit, beralih hampir selalu berkutat dengan rumah sakit, dari periksa, uji laboratorium, kemoterapi, kontrol dan segala macam obat-obatan.

Setelah berjuang keras melawan kanker servix selama 5 tahun, akhirnya sahabat saya harus kembali kehadirat penciptaNya di usia relatif muda, 40 tahun-an, dengan meninggalkan suami dan dua anaknya yang masih kecil.

Kenali Gejala  

Dr. Arman Mukhtar Sp.B (K) Onk pada hari Sabtu 24 Agustus 2019 menjadi pembicara seminar kesehatan di Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang Selatan. Berikut ini penyampaian materi seminar, yang sempat dicatat dan berhasil dituliskan, agar berguna bagi para pembaca sekalian.

dr. Arman Mukhtar (sumber: www.rs-premierbintaro.com)

Guna melakukan pencegahan dini terhadap serangan penyakit kanker, Anda harus mengenali gejalanya. Kanker atau Tumor ganas adalah penyakit yang berbentuk benjolan yang abnormal di dalam tubuh. 

Juga dikenal istilah Neoplasma yakni penyakit pertumbuhan sel yang sifat dan kinetiknya berbeda dari sel normal asalnya, pertumbuhannya liar dan sulit dikendalikan.

Nara sumber berpendidikan di Groningen Belanda dan New York, dan menamatkan studi pada 1994 sebagai ahli bedah tumor. 

Menurut dr Arman, sifat sel kanker ada lima, yakni yang tumbuh autonom, heterogen, dapat bergerak sendiri, tidak mengenal koordinasi dan batas-batas kewajaran, serta tidak menjalankan fungsinya yang normal.

Tumor yang ganas disebut kanker, bila sudah menjalar kemana-mana disebut stadium 4. Salah satu upaya pencegahannya adalah melakukan kemoterapi 18x dan radiologi / penyinaran.

Penyerangan sel kanker dapat secara: limfogen (ketiak), hematogen (pembuluh darah), transluminal (saluran usus), transcoelomik (penyebaran ke organ lain), dan Iatrogen (tindakan dokter atau aktivitas terapi). 

Tempat penyebaran kanker: lokal, regional, jauh (menyebar ke organ hati, paru, otak, dan tulang). Klasifikasi neoplasma dapat dibagi tiga jenis, yaitu Tumor neoplasma dari jinak hingga ganas, Tumor pra maligna dan Tumor non neoplasma.

Seminar kesehatan yang dimoderatori oleh Lizvy Revina ini juga memberitahukan tumor yang ganas berdasar gender. Tumor ganas pada wanita umumnya menyerang payudara, leher rahim, ovarium, kulit, tiroid, korpus uteri, dan rektum. 

Sedangkan tumor ganas pada pria lazimnya menyerang kulit, nasofaring,  limfe, rektum, paru, prostat, jaringan lunak, kolon, dan kandung kemih.

Deteksi Dini Kanker

Deteksi dini bertujuan untuk mengenali gejala kanker lebih awal, sehingga masih dapat disembuhkan, karena bila sel-sel kanker sudah menyebar akan makin sulit penanganannya.

Faktor keterlambatan bisa terjadi pada :
A. kelambatan pasien, karena kurangnya faktor edukasi dan informasi
B.  kelambatan dokter, hanya konsultasi, memeriksa dan memberikan obat, tanpa diikuti pemeriksaan lain yang lebih teliti
C. kelambatan rumah sakit, antrean yang panjang dan reskedul pemeriksaan, akibat banyaknya pasien dan kurangnya peralatan, yang berakibat penyakit bertambah parah dan naik stadiumnya.

Pada kaum wanita sudah lama dikampanyekan program SADARI (pemeriksaan payudara sendiri), dengan deteksi dini ini kaum wanita dapat memeriksa apakah ada benjolan atau kelainan pada payudaranya. 

Bila ditemukan kelainan, harus segera dilakukan tindakan pemeriksaan yang lebih mendalam dan teliti. Makin cepat dan dini diketahui, potensi penyembuhan masih lebih mudah diupayakan. Bila sudah menyebar ke paru-paru dan tulang, pencegahan makin kompleks.

Bagi kaum pria stadium awal kanker prostat tidak menampakkan gejala. Gejala gangguan buang air kecil mulai nampak bila bagian prostat yang membesar akibat kanker menutupi atau menekan saluran uretra sehingga air kencing terhambat keluar. 

Gejala lainnya adalah buang air kecil berdarah dan nyeri tulang. Bila gejala sudah terdeteksi, segera lakukan pemeriksaan penunjang.

Terapi Kanker

Terapi kanker ada tiga jenis, terapi biasa, kuratif penyembuhan dan paliatif meringankan (memperbaiki kualitas hidup, mengatasi komplikasi, dan mengurangi keluhan).

Faktor resiko dari kanker dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti riwayat keluarga, luka, jenis kelamin, dan hormonal.

Guna segera mengetahui stadium keganasan kanker, perlu dilakukan pemeriksaan penunjang seperti biopsi, Mamografi, ultrasonografi (USG), dan MRI.

Rumor yang menggejala di masyarakat, bahwa pemeriksaan penunjang justru akan memicu sel kanker adalah tidak benar. Rumor ini menyebabkan masyarakat takut melakukan pemeriksaan penunjang, padahal pemeriksaan lanjutan ini sangat diperlukan oleh dokter agar bisa menangani kasus kanker lebih dini agar harapan hidup lebih dimungkinkan.

Anda, suami / isteri, orang tua Anda atau keluarga Anda ingin terhindar dari bahaya penyakit kanker, semua ini dapat dicegah dengan pengenalan gejala kanker sejak dini.