Darwin, warga Jakarta asal Sumatera Utara adalah salah satu pengunjung Festival Kuliner Serpong (FKS) 2019. Ia baru saja menghabiskan satu porsi Bihun Kari. Bihun Kari adalah salah satu diantara sekian banyak kuliner khas Sumatera Utara yang dijajakan di arena FKS 2019 bersama kuliner pulau Andalas lain serta puluhan kuliner nusantara jawara dari Jawa, Bali dan Kalimantan.
Bihun Kari adalah satu porsi bihun dengan lauk pilihan daging ayam atau bebek yang disiram kuah kari. Memang cita rasa kuliner India menyeruak di sini.
Selain Bihun Kari juga ada Bihun Bebek yang lebih condong ke cita rasa kuliner Tionghoa. Keduanya disajikan di kota asalnya, Medan.
Yuk kita kenali bersama, apa saja kuliner andalan Sumatera Utara. Banyak budaya yang mempengaruhi citarasa kuliner Sumatera Utara, ada Tionghoa, India, Melayu, Jawa dan Batak.
Pengaruh Tionghoa
Beberapa kuliner yang dipengaruhi budaya Tionghoa adalah Cakwe Medan, Soto Medan, Nasi Goreng Teri Medan, Kweetiaw Ashim, Nasi Campur, Bakmi Medan dan Chi Cong Fan.
Cakwe terbuat dari bahan tepung terigu yang di goreng, sering menjadi teman bersantap dengan bubur, kadangkala disantap dengan sambal merah. Rasanya gurih dan asin.
Soto dapat disebut kuliner khas nusantara yang banyak disukai karena rasanya yang segar. Sumatera Utara memperkaya hidangan soto nusantara dengan Soto Medan-nya. Soto Medan disajikan dengan nasi atau ketupat, campuran didalamnya terdapat potongan kentang rebus, tauge, irisan tomat, Â irisan telur, daging ayam suwir, perkedel, emping dan disiram dengan kuah kuning bersantan yang hangat. Dan di bagian atas ditaburi bawang merah goreng.
Nasi Goreng Teri Medan, sebenarnya turunan dari Nasi Goreng, karena Sumatera Utara khususnya kota Medan terkenal dengan ikan teri. Maka dijadikan salah satu lauk Nasi Goreng.
Kwetiau Ashim, adalah salah satu kuliner khas Medan. Kweetiau sejenis mie lebar terbuat dari bahan beras, diolah dan terkenal di Medan (Sumatera) dan Pontianak (Kalimantan Barat). Kweetiau Medan tampilannya lebih pucat ketimbang kweetiau Pontianak yang lebih coklat, kweetiau Medan lebih asin karena tidak menggunakan kecap manis.Â
Kweetiau Ashim disajikan dalam varian goreng dengan lauk hidangan laut seperti udang dan cumi. Disajikan dalam keadaan panas dengan piring yang diberi alas daun pisang, sehingga menambah sedap aromanya. Tergolong kuliner non halal karena menambahkan lap ciong.