"Fast and Furious: Hobbs & Shaw", Memadukan Dua Seteru dalam Misi Khusus

Film "Fast and Furious" telah memiliki seri sebanyak delapan kali, film aksi yang selalu penuh dengan adegan laga dan kebut-kebutan mobil. 

Bahkan "Fast and Furious" ke sembilan, filmnya sedang dalam proses pembuatan, yang terhenti akibat terjadi kecelakaan pada salah seorang stuntman. Rencananya "Fast and Furious 9" akan ditayangkan pada tahun 2020, mundur satu tahun dari rencana semula.

Tahun 2019, muncul film berjudul "Fast and Furious: Hobbs & Shaw". Dua agen yang sama-sama hebat dan tangguh namun tidak pernah bisa menjadi satu team karena keduanya merasa lebih leluasa bila ditugaskan sendiri. Hal ini disebabkan keegoisan masing-masing, kali ini dipaksa dipasangkan.

Adalah Luke Hobbs (Dwayne Johnson), pria berperawakan tinggi besar dengan tubuh penuh tattoo yang merupakan Diplomatic Security Services (DSS) dan tinggal berdua dengan putrinya di Los Angeles, Amerika Serikat.

Hobbs dihubungi agen CIA (Ryan Reynolds) untuk memburu pembawa virus C17 atau yang dikenal dengan kode Snowflake. Virus ini diciptakan oleh Profesor Andreiko, dapat diprogram dan dikembangkan di perusahaan Etheon. Perusahaan ini berambisi menaklukkan dunia, dengan menguasai media dan teknologi.

Salah satu virus sempat hilang dalam sebuah penyergapan oleh M16 yang dipimpin oleh Hattie Shaw (Vanessa Kirby) di gudang Etheon. Hilangnya virus ini disebabkan Hattie nekad menyuntikkan virus ke tubuhnya saat hampir ditangkap oleh manusia robot Brixton Lore (Idris Elba).

Hattie Shaw adalah adik dari Deckard Shaw dan Owen Shaw, anak dari Queenie Shaw (Hellen Mirren) yang sedang menjalani hukuman penjara. Pada saat Hobbs dihubungi CIA, Deckard Shaw seorang elite militer Inggris juga mendapatkan tugas yang sama untuk memburu pembawa virus yang dapat meremukkan organ dalam manusia.

Saat Hobbs dan Shaw dipertemukan, keduanya merasa tidak senang karena tidak senang memiliki mitra yang merupakan seteru pada Fast and Furious 7 (2015), namun demi menyelamatkan dunia, keduanya terpaksa bersatu.

Setelah Hobbs dan Shaw mengetahui bahwa virus berada ditubuh Hattie, keduanya berusaha melindungi Hattie dari kejaran Brixton dan anak buahnya dalam kejar-kejaran yang sangat menarik di kota London. Ironisnya, Brixton memanipulasi berita, dan menyiarkan melalui media ke seluruh dunia, bahwa Hobbs dan Shaw adalah pencuri virus yang harus ditangkap.

Hobbs dan Shaw berhasil menemukan Profesor Andreiko, dan menurutnya cara menyelamatkan Hattie adalah membunuh dan membakar Hattie agar virus tidak menyebar, atau mencari alat untuk mengeluarkan virus dari tubuh Hattie dan alat itu tersimpan di laboratorium Etheon di Ukraina yang dijaga sangat ketat. Hobbs dan Shaw memilih alternatif ke dua.

Ke tiganya menyamar dan berhasil terbang ke Rusia, disambut Margarita  di Moskow yang membantu menemukan jalan menuju perusahaan bioteknologi Etheon di Ukraina. 

Dengan menerapkan permainan tipuan anak-anak "Mike Jagger" yang mengorbankan satu orang untuk mencapai kemenangan. 

Hattie yang mengorbankan diri dengan menyerahkan diri pada Brixton, Hobbs dan Shaw berusaha mencari alat untuk mengeluarkan virus, justru tertangkap Brixton dan teamnya lalu disiksa. Hattie berhasil menyelamatkan Hobbs dan Shaw dan menemukan alat yang dicari tetapi dalam keadaan rusak.

Dengan bantuan Dinkley, yang dikenal di dalam pesawat London-Moskow, mereka berhasil mendapat tiket ke Samoa, dan minta tolong saudara Hobbs, Jonah ahli teknik untuk dapat memperbaiki mesin yang rusak. Semula Jonah tidak mau menolong, untungnya ibunya mendukung Hobbs.

Sementara Brixton dengan pasukannya terus mengejar Hobbs dan Shaw hingga ke Samoa, maka Hobbs mengumpulkan warga Samoa dengan senjata asli Samoa nekad melawan senjata modern Brixton dan pasukannya.

Apakah Hobbs dan Shaw berhasil mengalahkan Brixton si manusia super? Brixton pernah dibunuh Deckard tujuh tahun yang lalu, dan dihidupkan kembali dengan teknologi Etheon. 

Apakah Jonah berhasil memperbaiki mesin pengekstrak virus? Apakah Hattie berhasil terbebas dari virus? 

Aksi laga apa yang luar biasa di bagian akhir film.  Silakan saksikan di bioskop-bioskop di Indonesia  yang sudah menayangkan tiga hari lebih cepat dari tanggal release di Amerika Serikat (2 Agustus 2019).

Film ini sangat layak ditonton, karena ceritanya yang bagus, koreografi yang apik, efek CGI yang prima dan tentunya aksi olah peran yang luar biasa dari para artis pendukung film ini. Film ini tersedia dalam format 2D, Dolby dan IMAX.

Tips untuk Anda yang menonton film ini, pada saat film selesai, jangan buru-buru meninggalkan bioskop, karena ada bocoran adanya virus baru yang meremukkan organ bagian luar manusia. Jadi, nantikan saja sekuelnya.

Data Film

Genre: Aksi, Petualangan

Sutradara: David Leitch

Produser : Dwayne Johnson, Jason Statham, Chris Morgan, Hiram Garcia

Produksi : Steven Bucks Productions, Chris Morgan Production

Artis : Dwayne Johnson, Jason Statham, Ryan Reynolds, Vanessa Kirby, Idris Elba, Hellen Mirren, Eiza Gonzalez

Penulis: Chris Morgan, Drew Pearce

Musik : Tyler Bates

Durasi : 135 menit

Rating : 17 tahun / Dewasa