Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Lion King", Kuat dengan Visualisasi dan Filosofi Kehidupan

23 Juli 2019   07:27 Diperbarui: 23 Juli 2019   07:41 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini film "The Lion King" muncul dalam wujud nyata kehidupan satwa di hutan Afrika, bukan gambaran animasi kartun (1994). Kisah kehidupan manusia yang di fabel kan dalam wujud satwa memang selalu menarik untuk ditonton.

Film "The Lion King" kali ini sangat kuat dengan visualisasi dan filosofi kehidupan. Meski film ini diperuntukkan untuk anak-anak, sebaiknya orang tua mendampingi saat menonton agar orang tua dapat menjelaskan arti filosofi kehidupan yang tersirat dalam film ini. Visualisasi film ini sangat luar biasa, sangat indah dan fantastis.

Dalam kehidupan, senantiasa ada si baik dan si jahat. Simba si anak singa putra mahkota (suara Donald Glover) dari pasangan Raja Mufasa (suara James Earl Jones) dan Ratu Sarabi (suara Alfre Woodard) sejak diperkenalkan kepada warga hutan sebagai putra mahkota di Pride Rock, ternyata memiliki sifat bandel, pemberani namun tanpa perhitungan matang, sehingga mudah jatuh pada situasi berbahaya.

Scar (suara Chiwetel Ejiohor), adik raja Mufasa yang tidak hadir saat perkenalan putra mahkota, ternyata memiliki sifat licik untuk merebut tahta kakaknya.

Simba dan ayahnya Mufasa cukup dekat, sang ayah mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan tentang lingkaran kehidupan. Agar tidak semena-mena dalam menjalani kehidupan. Setiap mahluk akan mati pada masanya harus tenggelam, dan akan muncul mahluk baru pada saat terbit. Ada hal-hal yang tidak boleh dilanggar, agar tidak jatuh ke dalam bahaya.

Simba si singa kecil pemberani, justru memiliki rasa penasaran atas larangan ayahnya, ditambah bujukan pamannya, membuatnya nekad mengunjungi daerah terlarang bersama temannya Nala (suara Beyonce), meski sudah diingatkan berkali-kali oleh Zazu (suara John Oliver), burung enggang pembawa berita kerajaan.

Disana bahaya sudah menanti, sekelompok hyena buas yang selalu bermusuhan dengan Raja Mufasa, siap menghabisi ke dua singa kecil. Untunglah Raja Mufasa cepat datang menolong dengan menghardik ratu hyena, Shenzi.

Kegagalan Scar membunuh Simba, membuatnya makin kesal dan meningkatkan kerjasama dengan hyena untuk menjatuhkan kekuasaan Raja Mufasa dan menyiapkan pemberontakan.

Simba yang masih polos diminta belajar mengaum di ngarai oleh Scar, auman singa kecil ini justru mendatangkan ancaman karena sekelompok kerbau liar berlari menyelamatkan diri dan hampir mencelakakan Simba. Raja Mufasa berhasil menolong Simba, tetapi justru dipukul jatuh oleh Scar sehingga tewas. Lalu Simba difitnah oleh Scar telah membunuh ayahnya, dan diusir, tetapi sekawanan hyena diminta mengejar dan membunuhnya. Beruntung Simba berhasil menyelamatkan diri.

Scar mengumumkan dirinya menjadi raja dengan alasan Raja Mufasa dan Simba telah mati dan mendapat dukungan dari kawanan hyena.

Hakuna Matata

Pumbaa (suara Seth Rogen) babi hutan dan luwak Afrika Timoon (suara Billy Eichner) menyelamatkan Simba yang hampir dimakan burung pemakan bangkai karena kelelahan, akhirnya keduanya menjadi sahabat baru bagi Simba. Ke dua sahabat baru Simba, mengenalkan filosofi Hakuna matata, dari bahasa Swahili, sebuah filosofi kehidupan agar jangan kawatir sepanjang hidupmu. Dalam kehidupan barunya, Simba dibiasakan makan ulat, serangga dan lain-lain sehingga tumbuh menjadi singa jantan dewasa.

Poster The Lion King (sumber: www.deviantart.com)
Poster The Lion King (sumber: www.deviantart.com)

Sementara di Pride Land, Ratu Sarabi dilamar Scar untuk menjadi permaisuri tetapi selalu menolak, sedang Nala bertekad ingin mencari bantuan, tetapi ketahuan dan untung ditolong oleh trik pengalihan Zazu.

Filosofi lingkaran kehidupan divisualkan melalui bulu Simba yang terbang tertiup angin, setelah melalui beberapa tahapan, akhirnya tiba di tempat tinggalnya Pride Land, sehingga dikenali oleh Rafiki (suara John Kani) kera baboon penasehat kerajaan, dan segera mengetahui kalau Simba masih hidup.

Nala yang meninggalkan Pride Land akhirnya bertemu Simba, setelah dihadang Simba saat ingin memangsa Pumbaa dan Timoon. Dengan latar belakang musik yang romantis, divisualisasikan Simba dan Nala saling jatuh cinta dan Nala mengajak pulang Simba ke Pride Land, tetapi Simba enggan meninggalkan tempat barunya yang indah dan selalu merasa bersalah telah menyebabkan kematian ayahnya. Film ini juga mengingatkan, agar jangan terus menyesali kesalahan di masa lalu.

Agar tulisan ini tidak bersifat spoiler, sengaja akhir kisah dituliskan berupa pertanyaan, yang jawabnya dapat Anda temukan setelah menonton film ini. Siapa yang akhirnya mampu menyadarkan jati diri Simba? Mampukah Simba menundukkan Scar yang dibantu kawanan hyena? Bagaimana akhir kisah cinta Simba dan Nala? Bagaimana akhir nasib Scar?

Dalam kisah fabel sudah dapat ditebak si baik pasti akan unggul atas si jahat. Film ini juga pantas disebut sebagai film musikal karena dipenuhi musik yang indah yang didominasi musik khas Afrika.

Data Film

Genre: Musical

Sutradara: Jon Favreau

Produser : Jon Favreau

Produksi : Walt Disney Pictures

Penulis: Jeff Netherson

Pengisi suara: Donald Glover, Seth Rogen, Chiwetel Ejiofor, Alfre Woodard, Billy Eichner, John Kani, John Oliver, Beyonce Knowles Carter, James Earl Jones

Musik : Hans Zimmer

Durasi : 118 menit

Rating: Semua Umur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun