Hendaknya yang masih berseteru, dapat saling memaafkan dengan memanfaatkan momentum idul fitri demi kesatuan nasional. Hilangkan dan lupakan semua silang sengketa, untuk bersatu membangun Indonesia yang lebih baik lagi.
Karena tidak ada yang benar-benar menang dan benar-benar kalah, dalam sebuah kompetisi memang harus ada yang menang dan kalah dan sesudahnya harus menyatu dan membaur lagi sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
Bagi yang menang harap jangan jumawa, hentikan merayakan kemenangan secara berlebihan. Jangan membuat dan mengunggah meme yang menyakitkan dan menghina pihak yang kalah.
Bagi yang menang hendaknya dapat merangkul yang kalah, agar tidak merasa terpojokkan dan tersisihkan. Tetap menghormati sebagai sesama anak bangsa.
Bagi yang kalah juga harus mampu legowo, Â menahan diri serta berjiwa besar mengakui kemenangan lawan, dan bukannya memaksakan kehendak harus menang karena akan memperuncing pertikaian dan berbahaya bagi kesatuan bangsa.
Mari kita menerima keputusan MK dengan bijak, dan saling mengingat sudah saling memaafkan di Hari Raya Idul Fitri 1440H, sehingga tidak perlu ada konflik lagi, tetapi kembali menyatu bersama-sama membangun negeri.
Sudah saatnya membuang semua kebencian, kubur hoaks dan fitnah di masa lalu, mari kita buat Indonesia damai sehingga damai rakyatnya dan makmur bangsanya.
Jayalah Indonesia-ku !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H