Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Benarkah Elektabilitas Partai Berkarya Hanya 0,1%?

9 April 2019   06:19 Diperbarui: 9 April 2019   06:26 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika LSI melansir hasil survei elektabilitas partai peserta pileg 2019 yang menyebutkan elektabilitas Partai Berkarya hanya mencapai 0,1% membuat terperanjat. Kenapa? Karena Partai Berkarya didirikan oleh putera mantan Presiden RI ke dua Soeharto, yakni Hutomo Mandala Putera alias Tommy Soeharto, yang gagal berkiprah atau kembali lagi ke Partai Golkar.
Tentu orang masih ingat jargon paling terkenal "Isih Enak Zamanku Tho ..." dengan gambar Presiden Soeharto yang sedang tersenyum, ciri khas The Smiling General ini. Mestinya akan banyak masyarakat yang berduyun-duyun memilih Partai Berkarya bagi mereka yang sempat menikmati masa-masa keemasan 32 tahun dipimpin Pak Harto.
Apalagi Partai Berkarya didukung penuh oleh trah Soeharto, mbak Toetoet (Siti Hardiyanti Rukmana)  puteri pertama Soeharto, mbak Titiek (Siti Hediati Hariyadi) malahan langsung hengkang dari DPP Partai Golkar, serta keluarga lainnya. Juga salah satu politikus Golkar terbaik, Priyo Budi Santoso kini menjabat Sekretaris Jendral Partai Berkarya. 
Program kerja Partai Berkarya juga sangat lengkap seperti Partai Golkar yang meliputi Ekonomi, Kesehatan, Kesejahteraan Rakyat, Pemuda & Olahraga, Pendidikan, Politik, Hukum & Keamanan, dan Teknologi. Publikasi dan promosi juga didukung oleh Berkarya TV dan media online Kanal7.Id dan Cendananews.com.

Pada saat pengundian nomor urut peserta pileg, masih teringat ungkapan SekJend Partai Berkarya yang begitu optimis dan mentargetkan Partai Berkarya bakalan masuk lima besar, alias mampu meraup 80 kursi Parlemen. Kenapa pada survey elektabilitas bisa begitu jeblok dan hanya mampu berada di atas dua partai lama, PBB dan PKPI. Padahal salah satu tagar yang ditiupkan Partai Berkarya yakni #2019gantiDPR sangat viral, sehingga orang-orang percaya Partai Berkarya sangat patut diamati dan dicermati kiprahnya di dunia perpolitikan Indonesia.


Partai Berkarya yang dikenal sebagai partai politik baru rasa era Soeharto, masih perlu perjuangan panjang bila ingin meraih kejayaan era Orde Baru. Masihkah slogan "Isih Enak Zamanku Tho" sanggup meraih banyak suara pada pileg 2019, 17 April 2019 mendatang? Mari kita cermati bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun