Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"La Nana", Film Chile dengan Banyak Penghargaan

25 Februari 2019   08:12 Diperbarui: 25 Februari 2019   11:38 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film-film Amerika Latin jarang sekali diputar di Indonesia, mungkin kalah bersaing film-film Hollywood. Masyarakat Indonesia paling hanya bisa menyaksikan telenovela yang sempat merajai acara televisi nasional.
Minggu ini, tepatnya mulai 24 Februari dimulai pemutaran film-film Amerika Latin dengan mengambil tempat di Perpustakaan Nasional Indonesia dan Uptown Serviced Office. Acara pemutaran film Amerika Latin ini dikoordinir oleh LiveLife dan Jakarta Cinema Club, ada tujuh negara yang mendukung acara ini, yakni Argentina, Chile, Columbia, Cuba, Ecuador, Peru, dan Mexico. 
Penulis mengetahui acara ini berkat undangan dari Komik, sebuah komunitas pecinta film di Kompasiana.
La Nana
Film La Nana atau dalam bahasa Inggris "The Maid" berkisah mengenai kehidupan seorang asisten rumah tangga. Sebuah potret kehidupan sehari-hari yang sangat dekat dengan kehidupan kita, namun jarang diangkat ke layar lebar. Produsen Indonesia pernah mengangkat kisah asisten rumah tangga dalam film humor dewasa bertajuk "Inem Pelayan Sexy".
Adalah Raquel seorang gadis yang merantau jauh dari keluarga dan sudah bekerja 23 tahun pada keluarga Mundo Valdez yang memiliki rumah cukup besar dengan lima orang anak, dua gadis dan tiga anak laki-laki. Anak-anak sangat dekat dan patuh dengan Raquel kecuali dua gadis yang mulai dewasa.
Raquel seorang diri mengurusi keluarga besar ini, dari menyiapkan sarapan, merapikan tempat tidur, membersihkan rumah, mencuci dan setrika pakaian serta membersihkan kebun. Untungnya isteri Mundo sangat bijak dan baik, berkali-kali menawarkan asisten lain untuk membantu Raquel tetapi senantiasa ditolak.
Film diawali dengan kejutan merayakan ulang tahun Raquel oleh keluarga besar. Raquel yang ogah-ogahan dipaksa masuk ke ruang makan dan meniup lilin serta menerima hadiah ulang tahunnya. Kehidupan Raquel sebagai asisten rumah tangga ditampilkan dengan baik, dari segi baik maupun buruknya.
Suatu hari sakit kepala Raquel kumat dan ia terjatuh dari tangga, isteri Mundo memaksa memberikan asisten pada Raquel bernama Mercedes. Raquelpun berulah, tiap Mercedes selesai mandi, selalu bathtub disikat dengan desinfektan. Mercedes yang penyayang kucing, kucingnya dibuang sehingga Mercedes tidak tahan dan mengundurkan diri.
Berikutnya diperoleh asisten rumah tangga yang seumur dengan Raquel, yang tidak mau tunduk dengan Raquel bahkan menantangnya, namun akhinya Sonya, asisten rumah tangga baru ini harus mundur juga karena merusakkan perahu hias kreasi Mundo dalam perkelahian di kamar Mundo.
Hingga akhirnya muncul Lucy seorang asisten rumah tangga yang mampu menundukkan kekerasan sifat Raquel, meski sempat dipermainkan pada minggu pertama kehadirannya di rumah itu. Saking akrabnya Lucy berhasil mengajak Raquel merayakan Natal di rumahnya.
Di rumah Lucy, Raquel sempat dirayu paman Lucy hingga berhasil ditiduri, Raquel merasa malu dan minta segera pulang. Raquel membalas kebaikan Lucy dengan menyiapkan perayaan ulang tahun Lucy, menjelang kepergian Lucy.
Setelah Lucy tidak di rumah itu lagi, ada saja kegiatan Lucy yang ditiru oleh Raquel, seperti jogging di sore hari. Kehadiran seorang sahabat mampu merubah kekerasan hati Raquel.
Kualitas Film
Bila ditinjau dari segi beaya, film ini dapat dikatakan film dengan beaya termurah, karena 90% shooting film berlangsung di rumah. Film ini bisa lebih hidup bila lebih berani mengambil panorama kota di Chile.
Dari segi cerita boleh disebut bagus, meski tanpa kejutan berarti, apa adanya seperti layaknya kehidupan seorang asisten rumah tangga. Sudut pengambilan biasa-biasa saja dan kurang mampu memainkan emosi penonton.
Yang agak unik, film ini sengaja berkali-kali mengambil adegan asisten rumah tangga yang sedang mandi, meski artisnya tidak memiliki tubuh yang bagus dan sexy. Mungkin bila diputar di bioskop umum akan kena gunting sensor.
Film Latin Lain
Pemutaran film-film Latin lainnya dapat Anda saksikan pada hari kerja seperti Viejos Amigos sebuah film Peru tanggal 25 Februari 2019 jam 7.00 malam dan Sigo Siendo, tanggal 2 Maret 2019 jam 9.30 di Perpustakaan Nasional Indonesia. Untuk jadwal lengkap Festival Film Amerika Latin ini, silakan lihat di www.livelifeindo.com
Selamat menyaksikan ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun