Syarat mendapatkan AdSense adalah sudah memiliki 1.000 subscriber dan 4.000 watch time. Tentunya kualitas dan kuantitas juga harus seimbang, meski suara yang bagus jauh lebih penting daripada gambar yang jeles, salah satu tips berharga dari Mas Abi.
Apakah untuk membuat sebuah video yang bagus dan diminati banyak pemirsa membutuhkan biaya mahal, alat yang kompleks, keahlian khusus, jam terbang yang tinggi dan tidak semua orang bisa ? Menurut mas Abi, semuanya itu mitos. Karena membuat video itu mudah, dapat dilakukan oleh siapa saja, dengan alat apa saja (termasuk kamera smart phone sederhana) dan kapan saja.
Tips lagi yang harus diperhatikan bagi pemula dalam membuat video, yaitu kesesuaian antara judul dan video, thumbnail harus sesuai dan deskripsi harus memukau orang untuk melihat videonya. Terkait dengan judul, harus dilakukan penulisan yang tepat, penulisan yang menarik (click bait), tidak  terjadi misleading, tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek. Sedangkan untuk membuat Thumbnail diperlukan kesesuaian dengan isi video, bebas edit, menggunakan gambar terbaik dan boleh menggunakan penulisan tambahan. Hal lain yang patut diperhatikan adalah penulisan Deskripsi, yang merupakan uraian singkat mengenai isi video, harus cukup menjelaskan isi video dan cukup mengajak untuk bergabung.
Agar video yang Anda tayangkan pada kanal Youtube, bisa mendapatkan iklan, disarankan durasi video lebih dari 10 menit, karena bila terlalu pendek, Google akan kesulitan memasukan iklan di tengah-tengah video. Sedangkan untuk video bersifat iklan, sebaiknya jangan terlalu panjang, cukup sekitar 15 detik. Untuk video bertema portfolio sebaiknya sekitar 5 menit tetapi tidak lebih dari 30 menit.
Tips membuat video bagi Anda yang baru mulai adalah gunakan orientasi Lanscape 16x9, gambar jangan goyang, menggunakan alat bantu gimbal, stabilizer atau tripod. Untuk mengatasi goyangan, Anda dapat melakukan langkah maling atau ninja walker atau jinjit dalam bahasa Jawa, posisi smart phone atau kamera harus sejajar dada.
Untuk membuktikan bahwa anak didik mampu menyerap ilmu dari suhunya, maka seluruh peserta pelatihan mendapat tugas membuat video, Â ditambah satu unggahan IG dan satu cuitan di Twitter.
Kebetulan saya menghadiri sebuah pesta ulang tahun teman pada hari Minggu (esok hari paska pelatihan) dengan tema "Back to 70". Pada pesta generasi Baby Boomers ini, ada polonaise dengan lagu legenda "Lapaloma Blanca", disusul lagu Blues sejenis "Baby Blue" untuk mengiringi slow dance, dan dipuncaki dengan lagu disko sekelas "Dancing Queen". Bedanya, kala era 1970-an suasana ruang pesta dibuat temaram, sedangkan pada era kini lampu terang benderang.
Meski video ini secara monetisasi akan tidak menghasilkan uang, menurut penjelasan mas Abi atas pertanyaan saya, karena uang akan lari ke pencipta lagu, namun karena saya sedang belajar membuat video, terpaksa saya gunakan. Toh saya belum memiliki 1.000 subscriber dan 4.000 watch time, sehingga tak perlu memikirkan tentang monetisasi. Jadi, video ini jelas melanggar petuah dan tips dari suhu mas Abi.
Video dengan tajuk "Baby Boomers Party" ini ditujukan kepada generasi Baby Boomers yang ingin mengenang masa jayanya dulu. Juga untuk general Milineal agar bisa melihat ulah orang tua atau kakek-neneknya saat berpesta. Selamat menyaksikan video dari seorang newbie di bidang video, jangan lupa beri "Like" bila menyukainya, dan tolong subscribe biar saya juga cepat mendapatkan 1.000 subsriber, dan sering-seringlah menonton video ini agar saya segera mencapai 4.000 watch time. Mimpi kali ye ?
Terima kasih atas perhatian pembaca Kompasiana pada video ini dan terima kasih pada suhu kami Mas Abi, Ketapels, Kompasiana dan Sinar Mas Land. Semoga kita berjumpa lagi dengan ilmu lain yang lebih kekinian di Ketapels Academy.