Sedangkan kelompok ke tiga adalah sebuah keluarga yang menginspirasi upaya-upaya melakukan tindakan demokrasi ekologi. Bahasan yang cukup berat disampaikan melalui dialog-dialog lucu, dari keanekaragaman hayati, masalah air, tanaman obat, sayur organik hingga tata cara makan kembali ke alam (mengganti piring dengan piring bambu dan daun pisang).
Pesan menghindari sampah plastik juga diselipkan pada hal. 80-82 dibawah judul "Satu untukmu dan Satu untukku, Adil kan ?" : "Jadi, Mama bisa belanja maksimal dua kantong saja dan tolong pastikan bawa kantong atau tas belanja Mama bukan kantong plastik. Jadi, beres kan semua. Satu untukmu dan satu untukku. Adil kan ?".
Satu masalah lingkungan yang terlewat pada buku ini adalah bahasan tentang sampah elektronik, yang banyak menumpuk di sudut-sudut rumah. Tidak percaya ? Coba Anda iseng melirik sudut-sudut di rumah Anda, pasti ada tumpukan TV bekas, komputer bekas, printer bekas, rice cooker bekas, handphone bekas, power bank bekas dan masih banyak lagi tentunya. Padahal sampah elektronik tergolong limbah bahan beracun dan berbahaya, yang harus dikelola secara khusus.
Melalui humor, pesan-pesan tentang kelestarian lingkungan dapat disampaikan dengan santai tanpa kesan menggurui, dan lebih mudah dicerna oleh pembaca. Setelah membaca buku ini, diharapkan Anda tidak lagi mengotori bumi yang kita cintai bersama.
Data Buku
Judul           : Wayang Humor, Peduli Sampah Cintai Bumi
Penulis         : Helena J. Kristina
Penerbit        : PT Kanisius, Yogyakarta
ISBN Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 978-979-21-5531-0
Cetakan        : Pertama, 2018
Halaman        : 87