Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Potensi UMKM Tangsel Terwakili oleh Batik Tangsel

5 Desember 2018   08:18 Diperbarui: 5 Desember 2018   08:33 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Badak sebagai motif Batik Tangsel (dokpri)

Motif Batik Tangsel juga banyak dipengaruhi oleh budaya Betawi,  seperti adanya motif Ondel-Ondel, dan tentunya budaya Banten yang diwujudkan dalam motif Blandongan, rumah etnik khas, Debus dan Albantani diilhami motif keramik yang terdapat pada masjid dan kesultanan Banten. Beberapa kearifan lokal lainnya yant ditampilkan dalam motif batik etnik adalah Ikan Bandeng dan Ayam Werang, ke duanya merupakan fauna yang hidup di Kota Tangsel, Provinsi Banten. 

Flora khas Tangsel juga tidak luput dari garapan pengrajin batik Tangsel, Kacang sebagai hasil bumi kota Tangsel diabadikan dalam motif Kacang Sangrai, juga bunga Anggrek adalah motif Batik Tangsel yang banyak diminati karena merupakan bunga khas kota Tangsel.

Masih banyak lagi, sebut saja motif Situ Gintung, Lereng Jawara Banten (senjata golok khas Banten), Sekar Jagat dan Stasiun Sudimara yang merupakan sederetan karya kreatif pengrajin batik Tangsel dengan citra seni tinggi yang mengadaptasi ikon yang ada di provinsi Banten.

Batik Tangsel dikenal memiliki warna cerah, seperti halnya corak batik pantai Utara lainnya (Cirebon, Pekalongan dan Lasem). Dengan warna hijau toska, merah, kuning yang dipadukan dengan warna coklat dan hitam.

Pemasaran Batik Tangsel

UMKM Kota Tangsel khususnya para pengrajin Batik Tangsel cukup beruntung, karena Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangsel cepat tanggal dan banyak membantu memberikan arahan guna memajukan pemasaran Batik Tangsel.  Para pengrajin sering mendapatkan pelatihan pemasaran agar menerapkan konsep 5P (Product, Price, Place, Promotion dan People).

Produknya sudah ada dan bernilai seni tinggi, produk dapat dikembangkan tidak sekedar menggelar produk tradisional saja, tetapi juga dapat dikembangkan  dengan produk kontemporer yang lebih diminati kaum milenial. Harga tentu disesuaikan dengan tingkat kesulitan proses produksinya, batik tulis tentu dijual lebih tinggi ketimbang batik cap. Sedangkan tempat penjualan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, baik secara online (e-commerce) maupun offline. 

 Tidak sekedar toko batik atau gallery batik di hotel-hotel, pengrajin Batik Tangsel juga dapat menciptakan sebuah Kampung Batik, sebagai kawasan untuk produksi dan pemasaran batik, seperti yang telah dilakukan oleh pengrajin Batik Laweyan-Solo dan Trusmi-Cirebon. Faktor pengiriman barang juga patut dipikirkan dengan seksama, pengiriman pesanan yang tepat waktu tentu akan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Untuk promosi, proses pemasaran di dalam negeri maupun luar negeri harus dilakukan, tidak cukup puas saat pameran, dengan berhasil menjual batik  berkoper-koper, tetapi harus ada kesinambungan dari waktu ke waktu. Hal ini guna mencegah masuknya pesaing yang lebih agresif, yang mengurangi nilai seni tetapi hanya berkompetisi dari sisi harga jual. Sementara peningkatan kualitas sumber daya manusia guna melestarikan nilai seni produk Batik Tangsel juga perlu disiapkan dari waktu ke waktu.

Kisah Sukses

Salah satu UMKM pengrajin batik etnik Tangsel yang tergolong sukses adalah Neilty yang tetap mempertahankan batik tulis klasik sejak 2005, namun juga berani masuk ke batik kontemporer, inilah salah satu kunci suksesnya. Kaum muda perlu dirangkul agar tidak enggan mengenakan busana berbahan batik, berbusana batik tidak terkesan kuno namun tetap tampak keren. Pemakai batik harus mampu memadu padankan, seperti saat melilitkan kain batik untuk bawahan, atasan harus disesuaikan agar tampak serasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun