Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Membangkitkan Arwah Sang Maestro

29 Oktober 2018   08:13 Diperbarui: 27 Desember 2018   19:14 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum lama kita disuguhi film musikal kelas wahid dari Bradley Cooper dan Lady Gaga melalui "A Star is Born". Minggu ini di akhir bulan Oktober 2018 atau tepatnya akhir pekan 27 Oktober 2018 pada pertunjukan tengah malam, pecinta film musik dimanjakan dengan tayangnya film "Bohemian Rhapsody".

Film ini mengambil judul salah satu lagu paling hit dari Queen yakni "Bohemian Rhapsody", mengungkapkan kisah perjalanan sang legenda Freddie Mercury (diperankan oleh Rami Malek) bersama kelompok musik Queen. 

Vokalis Queen Freddie Mercury yang semula bernama Farokh Bulsara bertemu gitaris Brian May (diperankan oleh Gwilym Lee), pemain drum Roger Taylor (diperankan oleh Ben Hardy) dan pemetik bas John Deacon (diperankan oleh Joe Mazzello) yang melahirkan kelompok musik Queen, saat kreasi penciptaan lagu, rekaman hingga pertunjukan spektakular di Wembley London dalam konser Live Aid 1985.

Penolakan

Lagu Bohemian Rhapsody yang ditampilkan pada konser akbar dalam sejarah musik rock ini, menjadi pembuka kisah dalam film berjudul sama. Lagu yang memadukan genre musik rock dan opera ini pernah ditolak oleh produser EMI, Ray Foster (diperankan oleh Mike Ryers). Ironisnya lagu ini ketika akhirnya masuk dapur rekaman dan diedarkan meledak luar biasa di pasaran.

Kejeniusan Freddie dalam menciptakan lagu adalah tidak membuat lirik lagu yang rumit, melainkan lirik lagu yang sederhana, sehingga mudah didendangakan atau diikuti oleh para penggemarnya. Jatuh bangun Queen diungkapkan nyaris detil dalam film ini, termasuk kisah cinta sang maestro dengan Mary Austin (diperankan oleh Lucy Boynton) yang menjadi inspirasi lahirnya lagu Love of My Life.

Mary sangat mengagumi Freddie, meski dia sangat memahami ketidak beresan pada diri Freddie yang ditengarai tergolong LGBT, tercetus pada dialog "Aku suka caramu bergerak di panggung, seluruh ruang jadi milikmu. Tak bisakah kau lihat potensimu ?".

Film ini juga menampilkan saat-saat paling dramatis dalam kehidupan Freddie yang harus bergulat melawan virus HIV / AIDS, sehingga harus meninggal dunia pada 24 November 1991 di usia 45 tahun. Sebuah kehilangan besar bagi dunia musik rock, karena kejeniusan Freddie tiada duanya.

Sejumlah lagu-lagu Queen menghiasi film ini diantaranya Too Much Love Will Kill You, I Want to Break Free, Radio Ga Ga, We Will Rock You, We Are the Champion dan beberapa lagu lainnya.

Sinematografi

Dari sisi sinematografi, Rami Malek dipuji mampu memerankan Freddie nyaris sempurna. Kesempurnaan Malek adalah hasil berlatih koreografi hingga mengenakan gigi palsu agar benar-benar mirip dengan sang maestro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun