Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Si Doel The Movie", Nostalgia Sinetron di Layar Lebar

13 Agustus 2018   08:18 Diperbarui: 14 Agustus 2018   07:41 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sinetron "Si Doel Anak Sekolahan" sangat disukai pemirsa sinetron televisi dan sanggup tayang sebagai serial yang cukup panjang (1994-2006). Lalu disambung dengan sinetron "Si Doel Anak Gedongan".

Sinetron "Si Doel Anak Sekolahan" mengadaptasi novel dan film "Si Doel Anak Betawi" yang mengisahkan perjalanan Doel (diperankan H. Rano Karno) anak Betawi asli dari keluarga sederhana dengan adik perempuannya, Atun (diperankan Suti Karno). 

Orangtua mereka Sabeni (diperankan oleh alm H. Benyamin Suaeb) dan Maknyak (diperankan oleh almh. Aminah Cendrakasih) masih mempertahankan budaya Betawi ditengah gempuran modernisasi kota Jakarta.

Doel hampir saja putus kuliah, untung dibantu pembeayaannya oleh Hans, dan akhirnya berhasil lulus sebagai insinyur. Namun susah mendapatkan pekerjaan tetap, hanya bekerja freelance memperbaiki barang-barang elektronik yang rusak. 

Selain itu juga menjalankan oplet tua bersama tetangga sebelah rumah, diperankan oleh Mandra. Juga ada tokoh mat Karyo yang diperankan alm Basuki. Doel sangat beruntung karena dicintai dua wanita cantik, Sarah (diperankan Cornelia Agatha) dan Zaenab (diperankan Maudy Koenaedi). 

Si Doel The Movie

Tahun ini, Falcon Pictures memberanikan diri mengangkat kisah Doel ke layar lebar. Inti cerita dipercayakan sepenuhnya kepada Rano Karno. Seperti halnya sinetron, film ini juga dibuka dan ditutup dengan lagu legendaris "Si Doel Anak Betawi".

Dikisahkan pada awal cerita, bahwa Doel akhirnya menikah dengan Zaenab, meski Doel belum bercerai dengan Sarah yang meninggalkan Doel dalam keadaan hamil.

Doel dan Zaenab hidup sederhana bersama Atun, sambil merawat ibunya yang buta karena glukoma dan lumpuh sehingga sehari-hari hanya berada ditempat tidur. Oplet tua sudah tidak dioperasikan lagi karena tidak sanggup bersaing di belantara ibukota.

Hans yang sekarang menetap di Belanda, minta tolong dibelikan barang-barang khas Indonesia untuk dipamerkan pada Festival Tong-Tong. Dengan syarat harus diantar sendiri oleh Doel ke Belanda, semua biaya ditanggung oleh Hans.

Karena belanjaan yang cukup banyak, Doel ditemani Mandra ke Belanda. Kekocakan Mandra yang lugu sangat mendominasi film layar lebar ini dan sangat menghidupkan suasana. Sementara Doel dalam film ini tampak sebagai pria yang labil, tanpa semangat dan banyak melamun. Zaenab sebagai isteri yang lugu juga tidak berprasangka apapun.

Belanda

Hampir seluruh film didominasi pengambilan gambar di Amsterdam Belanda, hanya diselang-seling dengan suasana Zaenab, Atun dan ibu Doel yang menanti kabar dengan harap-harap cemas.

Doel dan Mandra tinggal di apartemen Hans yang sempit, dijamu makan dan diajak jalan-jalan yang membuat Doel dan Mandra kagum dengan keindahan kota Amsterdam yang cantik. Hingga suatu hari Hans mengajak Doel dan Mandra ke Museum. Doel ditinggal sendiri di Museum, karena Mandra tidak suka berlama-lama di Museum.

Sendirian di Museum, muncul hal tidak terduga, Doel bertemu Sarah yang sudah 14 tahun meninggalkannya. Rupanya pertemuan ini sudah diatur oleh Hans. 

Singkat cerita mereka berkunjung ke rumah Sarah yang tinggal dengan putranya, Abdullah. Dengan alasan Sarah akan menjamu mereka dengan masakan Betawi: semur jengkol, tahu tempe dan ikan asin.

Hans dan Mandra meninggalkan mereka bertiga, agar tidak mengganggu pertemuan, Doel, Sarah dan Abdullah. Pertemuan ayah dan anak tidak berlangsung mulus, akhirnya Doel memutuskan tetap pulang sesuai skedul awal, meski Sarah memintanya tinggal lebih lama. 

Perpisahan Doel dan Sarah didramatisir dengan latar belakang vokal lagu Rita Effendy "Selamat Jalan Kekasih", saat Sarah mengantar Doel naik trem untuk kembali ke apartemen Hans.

Bagaimana akhir cerita "Doel The Movie" ini ? Silakan saksikan sendiri di bioskop terdekat di kota Anda. Film ini termasuk sukses, karena sudah berhasil meraup 1 juta penonton dalam beberapa hari penayangan sejak di release 2 Agustus 2018.

Rupanya kisah "Si Doel Anak Sekolahan" dari sinetron masih sangat membekas di hati para pecintanya, sehingga berbondong-bondong mendatangi gedung bioskop untuk menyaksikan aksi Si Doel di layar lebar maupun sekedar ber nostalgia. Konon kabarnya akan dibuat sekuel dari "Si Doel The Movie" ini, kita nantikan bersama.

Data Film

Judul: Doel The Movie

Genre: Drama, Komedi

Produser : Falcon Pictures

Sutradara : Rano Karno

Pemeran: H. Rano Karno, Mandra, Suti Karno, Cornelia Agatha, Maudy Kusnaedy

Rating : 13 Tahun

Durasi: 85 menit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun