Gerakan Earth Hour yang diinisiasi oleh WWF sejak 2007 di Sydney, Australia. Lalu mulai diterapkan di Indonesia sejak 2009 dan kini tercatat sudah terdapat 67 kota yang ikut berpartisipasi. Peringatan Earth Hour dilakukan tiap tahun pada hari Sabtu minggu ke tiga bulan Maret.
Aksi pemadaman lampu dan peralatan elektronik yang identik dengan perayaan Nyepi yang dilakukan umat Hindu, selama satu jam ini bukan sekedar aksi semata, namun sudah berhasil mengadvokasi kebijakan yang terkait dengan mitigasi perubahan iklim di seluruh dunia.
Di Jakarta selebrasi Earth Hour 2018 tersentral di stadion Gelora Bung Karno (GBK) Â tempat berlangsungnya pesta olahraga Asian Games 2018 yang akan memadamkan lampu penerangan dan pajangan di stadion GBK selama satu jam pada hari Sabtu 24 Maret 2018 dari jam 20.30-21.30 WIB sebagai simbol kepedulian terhadap isu-isu lingkungan dan perubahan iklim.
Pada Earth Hour 2018 yang didukung 180 negara di dunia dan 67 kota di Indonesia diikuti oleh Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, perkantoran, hotel, pusat perbelanjaan dan masyarakat yang tergabung dalam komunitas Earth Hour. Di Indonesia 13 bandara juga berpartisipasi, yakni Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan, Banjarmasin, Denpasar, Mataram, Kupang, Makassar, Manado, Ambon dan Biak.
Earth Hour 2018 juga berfokus untuk meningkatkan kesadaran terhadap nilai keanekaragaman hayati selain aksi untuk menyelamatkan iklim bagi bumi. Kampanye anti perdagangan satwa langka seperti harimau, gajah, macan tutul, beruang dan trenggiling akan menutup pasar-pasar perdagangannya dan mendukung para penjaga hutan dan penegak hukum yang berada di garis depan.
Komunitas Earth Hour Indonesia menginisiasi program penanaman 26.000 pohon mangrove di 15 kota official. Aksi ini berorientasi pada perbaikan fungsi ekosistem dan juga mendukung serta berkontribusi mewujudkan upaya menurunkan emisi gas rumah kaca sebanyak 26% pada 2020 dengan melakukan penanaman pohon dan reforestasi.
Earth Hour di Balikpapan
Komunitas Earth Hour (EH) Balikpapan tahun ini berpartisipasi dengan tema "Learn to Life More". Tahun ini selebrasi untuk mengurangi emisi karbon dan polusi cahaya dilakukan di 10 ikon kota yakni Pemkot Balikpapan, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Taman Bekapai, Taman Tugu Adipura, Taman Tiga Generasi, Masjid Agung Al-taqwa, Bank Indonesia, Gedung Telkom, Gedung Parkir Klandasan dan Grand Tjokro Hotel sebagai Muster Point. Selain 10 ikon kota, tercatat beberapa hotel juga berpartisipasi seperti Hotel Platinum dan SwissBelInn serta Pusat Perbelanjaan Plaza Balikpapan.
Aksi Earth Hour bukanlah sekedar selebrasi semata, namun hendaknya dapat diterapkan pada gaya hidup sehari-hari seperti memadamkan lampu yang tidak terpakai, memastikan keran air tertutup agar tidak memboroskan pemakaian air, serta mampu meningkatkan kesadaran tentang nilai keaneka ragaman hayati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H